Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Simpang Susun Semanggi Diklaim Bisa Turunkan Kemacetan Hingga 30 Persen

"Di sini bisa mengurangi kemacetan dan monumen atau ikon Jakarta bertambah cantik," kata Budi.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Simpang Susun Semanggi Diklaim Bisa Turunkan Kemacetan Hingga 30 Persen
KOMPAS IMAGES
Pekerja merampungkan pembangunan proyek jalan layang Simpang Susun Semanggi, Jakarta, Selasa (1/11/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau pemasangan box girder terakhir simpang susun Semanggi, Rabu (25/4/2017) dini hari.

Pada kesempatan itu, Budi menyampaikan keyakinannya bahwa simpang susun ini bisa mengurangi kemacetan hingga 30%.

"Ya kemacetan pasti akan berkurang. Memang banyak variabel yang jadi pengukurnya, tapi paling tidak 30% akan mengurangi kemacetan," kata Budi di Semanggi, Jakarta Selatan, hari ini.

Budi benilai, selain mengatasi kemacetan, simpang susun Semanggisekaligus menjadi ikon Jakarta yang patut dibanggakan.

"Di sini bisa mengurangi kemacetan dan monumen atau ikon Jakarta bertambah cantik," kata Budi.

Sementara itu Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faizal, mengatakan meski lingkar Semanggi yang ada saat ini menjadi pusat kemacetan karena adanya konflik arus lalu lintas, jalan layang yang sedang dibangun bisa mengurangi salah satu arusnya.

"Nanti akan berkurang karena simpang ini nanti akan digunakan untuk berputar balik saja, nggak ada lagi nanti saling silang," kata Yusmada.

BERITA REKOMENDASI

Jembatan Semanggi yang dibangun tahun 1961 dalam menyambut Asian Games 1962, belakangan justru membuat kemacetan.

Di sekitar Jembatan Semanggi terdapat dua titik konflik arus. Konflik terjadi ketika dua atau lebih arus lalu lintas saling berpotongan.

Titik konflik pertama terdapat di pertigaan Jalan Gatot Subroto dan Jalan Bendungan Walahar, persis sebelum belokan menuju Jalan Jenderal Sudirman dari arah Gatot Subroto (Slipi).

Arus kendaraan yang keluar dari Jalan Bendungan Walahar menuju Gatot Subroto berpotongan (menimbulkan konflik) dengan arus kendaraan dari Jalan Gatot Subroto yang akan menuju ke Jalan Jenderal Sudirman.

Konflik arus kedua terjadi di depan Plaza Semanggi. Arus kendaraan yang datang dari arah Gatot Subroto menuju Plaza Semanggi berkonflik dengan arus kendaraan dari arah Jenderal Sudirman yang menuju Gatot Subroto.


Pada jam sibuk, seperti di sore hari, titik konflik itu menjadi biang kemacetan. Titik kemacetan di Jalan Jenderal Gatot Subroto itu kadang mengular hingga Slipi.

Selain itu, pertemuan antara pengguna jalan dari Jalan Gatot Subroto dan dari Jalan Sudirman di kolong jembatan Jalan Jenderal Sudirman sering membuat lalu lintas tersendat.

Reporter: Nibras Nada Nailufar

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas