TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Buni Yani, pengunggah video pidato Basuki Tjahaja Purnama di Kepulauan Seribu mengatakan kecewa dengan pihak kepolisian yang menetapkan dirinya sebagai tersangka lantaran penggalan pendapat atau "parsial quotation".

Buni Yani mengatakan bila hal itu diterapkan secara merata akan banyak pihak yang bermasalah dengan hukum, termasuk wartawan.

"Saya tak pernah mengedit, hanya menunjukkan kepada publik inti dari apa yang ingin saya tunjukkan. Itu yang ditutup-tutupi, dipelintir, seolah semua salah Buni Yani," ujarnya geram.

Hal itu disampaikannya saat mengikuti pernyataan pers Gerakan Ibu Negeri (GIN) yang menuntut vonis lima tahun penjara kepada Ahok di Hotel Sofyan Betawi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/4/2017).

Buni Yani mengatakan bahwa siap memperjuangkan hak konstitusinya baik secara pikiran maupun fisik.

"Saya siap berdebat, siap fisik juga karena saya adalah dosen yang paham betul masalah tersebut. Saya dikatakan memang ingin menjegal buat Ahok, tapi apa untungnya buat saya, saya ingin menunjukkan kebenaran," ujarnya.