Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anies-Sandi Perkenalkan Tim Sinkronisasi Kepada Publik

Sudirman menurut Anies merupakan orang yang berpengalaman di birokrasi dan perusah‎aan.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Anies-Sandi Perkenalkan Tim Sinkronisasi Kepada Publik
Taufik Ismail/Tribunnews.com
Tim Sinkronisasi Anies-Sandi yang diketuai oleh Sudirman Said. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertamakalinya sejak dibentuk Selasa, (9/5/2017), Pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta 2017-2022, mengenalkan tim sinkronisasi yang bertugas mempersiapkan program sebelum pelantikan Oktober mendatang.

Anies dan Sandi memperkenalkan tim sinkronisasi yang diketuai oleh mantan Menteri ESDM, Sudirman Said ‎di halaman belakang rumah Partisipasi, Jalan Borobudur nomor dua, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/5/2017).

‎"Kami mengundang pak Sudirman jadi ketua karena kita membutuhkan mereka yang berada di sini tim sinkronisasi komplit," kata Anies.

Anies menyampaikan alasannya menunjuk Sudirman Said Sebagai Ketua Tim sinkronisasi.

Sudirman menurut Anies merupakan orang yang berpengalaman di birokrasi dan perusah‎aan.

Seorang akuntan yang berpengalaman mengurus Badan Usaha Milik Negara.

‎"Terakhir sebagai menteri ESDM dan sebelumnya berada di BUMN, pimpin Pindad jadi cukup tahu mengelola BUMN, memahami birokrasi dan berada di sektor swasta dan aktif dalam pemberantasan korupsi," kata Anies.

Sementara itu di tempat dan waktu yang sama Sudirman Said bersyukur telah ditunjuk sebagi tim sinkronisasi untuk menyiapkan program anies-Sandi menjelang pelantikan pada Oktober mendatang.

Berita Rekomendasi

"Saya bersyurkur ditunjuk menjadi fasilitator persiapan atau penyiapan program. Saya juga bersyukur Anies-Sandi menunjuk 7 anggota tim yang lain betul-betul dengan komposisi yang heterogen tapi homogen," kata Sudirman.

Ia pun lantas memperkenalkan 7 anggota tim sinkronisasi yang juga hadir dalam konferensi pers tersebut .

Menurut Sudirman ke tujuh anggotanya itu bersal dari berbagai latar belakang.

"Heterogen dalam latar belakang dan kemampuan namun homogen dalam semangat yang sama-sama ingin Jakarta dikelola dengan baik‎," katanya.

Ketujuh anggota tim sinkronisasi yang dikenalkan Sudirman kepada wartawan tersebut yakni:

Edriana Noerdin yang merupakan ‎pendiri dan Research Director Women Research Institute (WRI), melakukan riset-riset tentang hak-hak perempuan yang berhubungan dengan kebijakan publik di tingkat nasional maupun lokal.

Endriana dikenal sebagai Gender specialist di organisasi international untuk membantu pemerintah Indonesia merumuskan program pengentasan kemiskinan yang berpihak pada perempuan.

Saat ini dia juga terlibat dalam perumusan indikator capaian SDGs yang dimotori oleh Bappenas dengan support dari Sekretariat SDGs untuk isu kesehatan dan kesejahteraan perempuan.

Kedua yakni, Prof. Dr. Eko Prasojo‎ yang merupakan Guru Besar dan Dekan Fakultas Ilmu Administrasi UI, sekaligus mantan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi era Presiden SBY pada 2011-2013.

Ia juga adalah Ketua Umum Indonesia Association for Public Administrastion (IAPA), Vice President Asian Association for Public Administration (AAPA), anggota of UN Committe Expert of Public Administration (UNCEPA), serta Ketua Tim Independen Reformasi Birokrasi Nasional (KPRBN)

Ketiga, Drs. Fadjar Pandjaitan. Ia pernah menjadi Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta pada 2010-2013.

Sebelum menjadi Sekda DKI Jakarta, Fadjar Panjaitan telah berpengalaman mengisi beberapa posisi dalam lingkup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta antara lain menjabat sebagai Walikota Jakarta Barat (2004-2008) dan Asisten Sekda DKI Jakarta bidang Pemerintahan (2008-2010).

Keempat, HMBC Rikrik Rizkiyana, S.H, yang merupakan Advokat & Social Entrepreneur. Ia adalah Pengurus DPP PERADI, inisiator LKPU FHUI, pendiri ICCC, pendiri Cugenang Gifted School, serta Finalist EY Social Entrepreneur of the Year 2015.

Kelima ada nama,‎ Marco Kusumawijaya. Seorang ‎arsitek, peneliti dan perencana perkotaan. ia Pendiri dan mantan direktur Rujak Center for Urban Studies.

Ke enam, Mohammad Hanief Arie Setianto. Ia pernah ‎Melaksanakan tugas pemantauan sebagai Deputi Monitoring untuk memastikan tercapainya prioritas pembangunan nasional pada Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan tahun 2010 - 2014. Mengawal agenda strategis sektor Energi melalui Unit Pengendali Kinerja Kementerian ESDM tahun 2015 - 2016.

Terakhir adalah Drs. Untoro Hariadi, M.Si.

Ia adalah Peneliti dan Staf Pengajar di Universitas Janabadra Yogyakarta. Untoro menempuh pendidikan S1 di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM), S2 Ilmu Lingkungan UGM, Sedang menempuh S3 Ilmu Geografi UGM. Dalam tim, Untoro juga merangkap sebagai sekretaris.

‎"Ini sedikit komposisi tim kami. Kata kuncinya adalah Sinkronisasi, yang paling penting semua janji kerja bisa diakomodasi dan diintegrasikan dalam dokumen yang namanya RKPD maupun RPJMD," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas