TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemenang Pilkada DKI Anies-Sandi menunjuk Sudirman Said menjadi Ketua Tim Sinkronisasi.

Sampai bulan Oktober Sudirman akan melakukan penyesuaian sistem kerja Anies-Sandi di Pemprov DKI.

Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto telah mengetahui kinerja Sudirman Said selama jadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dua tahun.

Menurut Agus, Sudirman sering membuat keributan di pemerintahan.

"Kalau pada saat jadi menteri sering banyak menimbulkan keributan," ujar Agus di komplek DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (16/5/2017).

Politisi Demokrat itu pun tidak ingin mengintervensi keputusan Anies-Sandi menunjuk Sudirman Said sebagai Ketua Tim Sinkronisasi.

Menurut Agus semua keinginan Anies-Sandi harus dihormati.

"Nah itu tentu menjadi pertimbangan beliau sendiri. Sehingga semuanya kita serahkan kepada Anies-Sandi," ujar Agus.

Agus menambahkan semua pengalaman buruk Sudirman Said sewaktu menjabat sebagai Menteri ESDM harus dihilangkan.

Hal itu bertujuan agar mempercepat dan memperbaiki kinerja Anies-Sandi ke depannya.

"Cuma yang penting kalau ada latar belakang yang kurang baik tentu harus ditinggalkan," ujar Agus.

Untuk diketahui Sudirman Said terkena perombakan (reshuffle) di 2016.

Beliau digantikan oleh Archandra Tahar.

Sudirman Said pernah diperiksa oleh Mahkamah Kehormatan Dewan terkait isu bagi-bagi saham Freeport yang melibatkan Ketua DPR RI Setya Novanto.

Selain itu Sudirman Said juga pernah berseteru dengan mantan Menko bidang Kemaritiman Rizal Ramli terkait pengelolaan Blok Masela.