Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengendarai Bus Transjakarta di Ketinggian 23 Meter

Bus transjakarta akan naik ke jalan layang sejak Halte Tendean yang merupakan halte pertama.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Mengendarai Bus Transjakarta di Ketinggian 23 Meter
KOMPAS IMAGES
Abdul Chakim, pengemudi bus Transjakarta Koridor 13 rute Ciledug-Tendean 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Transjakarta memilih pengemudi berpengalaman untuk mengendarai bus transjakarta koridor 3 rute Ciledug-Tendean.

Pengemudi yang dipilih adalah mereka yang sudah senior dalam mengemudi bus transjakarta, salah satunya adalah Abdul Chakim.

Ia sudah menjadi pengemudi Transjakarta sejak 2004. Abdul pun menceritakan pengalamannya mengemudi bus di jalur dengan ketinggian 23 meter itu.

"Menurut saya sih normal saja yah melintas di jalan layang itu, mungkin yang rawan kalau sedang lewat di kelokan," ujar Abdul ketika ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (15/5/2017).

Koridor 13 memang berupa jalan layang yang membentang dari Tendean hingga Ciledug (dekat Jalan Adam Malik).

Ada 12 halte yang beroperasi di koridor itu. Sebanyak 2 halte berada di permukaan tanah, sedangkan 10 halte berada di jalan layang.

Bus transjakarta akan naik ke jalan layang sejak Halte Tendean yang merupakan halte pertama.

BERITA REKOMENDASI

Kemudian, bus akan turun kembali ketika memasuki Halte Adam Malik yang merupakan halte terakhir. Panjang jalan layang tersebut adalah 9,3 kilometer.

Abdul mengatakan, ada beberapa titik yang merupakan jalan berkelok di koridor itu. Posisinya yang berada di jalan layang ini membuat sang sopir harus berhari-hati saat membelokkan bus.

Selain itu, jalan yang agak bergelombang membuat Abdul harus semakin waspada.

"Jalannya kayak bergelombang enggak rata karena kan ada sambungan-sambungan di bawahnya. Itu bikin kurang nyaman," ujar Abdul.

Meski demikian, secara keseluruhan Abdul merasa senang berkendara di jalan layang itu. Menurut dia, berkendara di ketinggian 23 meter tanpa ada kendaraan lain di kiri dan kanan itu membuat dia merasa tidak stres.


"Intinya kalau di jalan atas itu buat pengemudi enggak begitu seram banget-lah. Lebih seram di bawah daripada di atas. Di bawah ada separator lalu meleng, pasti busnya kena sedikit. Pikiran kita lebih ringan saja kalau bawa bus di atas," ujar Abdul.

Jalan layang koridor 13 ini memang steril dari kendaraan selain bus transjakarta. Kemarin, Abdul membawa rombongan Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang meninjau koridor 13. 

Abdul mengatakan, dia melaju dengan kecepatan 50 km per jam ketika membawa rombongan. "Kalau di bawah, kecepatan 50 km per jam kelihatan cepat banget karena ada temannya, ada kendaraan lain. Kalau di atas kelihatan biasa saja karena kita sendiri," ujar Abdul.

Terhambat di Turunan

Abdul mengatakan, kesulitan justru terjadi ketika bus keluar dari jalan layang, tepatnya ketika sudah mencapai halte ujung, yaitu Halte Adam Malik.

Dari Halte Adam Malik, bus akan melaju hingga perumahan Puri Beta untuk melakukan putar balik.

Jarak antara Halte Adam Malik dengan Puri Beta adalah 2 kilometer. Sepanjang itu, bus transjakarta berbagi jalur dengan kendaraan lain.

"Itu masih jalur bersama, jadi kita harus sabar terutama setelah Halte Adam Malik," ujar Abdul Chakim.

Abdul mengatakan, waktu yang dibutuhkan untuk putar balik di Puri Beta bisa mencapai 30 menit sendiri kalau macet.

Waktu tersebut tidak beda jauh dengan waktu tempuh Tendean-Ciledug melalui jalan layang. Belum lagi ketika bus transjakarta berhenti untuk naik turun penumpang di Halte Adam Malik.

Otomatis, bus harus berhenti dan membuat kendaraan di belakangnya menunggu hingga terjadi kemacetan.

Yakin Ramai

Meskipun demikian, Abdul yakin bahwa rute ini segera ramai penumpang. Dia menjanjikan ketepatan waktu kepada para pelanggan.

"Dari segi waktu, penumpang pasti ngiler semua. Saya tanya teman saya dari CBD ke Tendean berapa lama, waduh katanya 2 jam. Saya bilang, kalau sudah ada Transjakarta, naik ini saja," ujar Abdul.

Ia pun yakin, kepastian soal waktu tempuh bus transjakarta koridor 13 akan membuat pengguna mobil pribadi beralih menjadi pengguna transjakarta.

"Saya yakin kalau sampai koridor Ciledug ini selesai, mobil pada beralih naik transjakarta. Karena kepastian waktu bagi penumpang itu ada," ujar Abdul.

Direktur Operasional PT Transjakarta Daud Joseph mengatakan, nantinya akan ada bus transjakarta ekspres yang melayani pelanggan di koridor 13. 

Dengan bus itu, Ciledug-Tendean bisa ditempuh dalam waktu 10 menit. Joseph mengatakan, bus transjakarta ekspres itu hanya akan berhenti di dua halte. 

"Jadi itu hanya berhenti di dua titik yaitu Halte CSW dan Velbak. Kalau itu terkejar, Tendean-Ciledug 10 menit," ujar Joseph.

Ada juga bus transjakarta reguler yang berhenti di tiap halte sepanjang koridor 13.

Bus tersebut membutuhkan waktu 20 menit dari Ciledug hingga Tendean atau sebaliknya. "Bus yang berhenti tiap halte itu 20 menit dari Tendean-Ciledug," kata Joseph.

Penulis: Jessi Carina

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas