Aparat Harus Usut Tuntas Kasus Bom Kampung Melayu Cegah Terjadi 'Proxy War'
Anggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi meminta pihak Kepolisian bekerja sama dengan BIN dan TNI segera mengusut bom Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Warga Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi meminta pihak Kepolisian bekerja sama dengan BIN dan TNI segera mengusut bom Kampung Melayu, Jakarta Timur.
"Ledakan bom di terminal bus, bukan di sentra pemerintahan, ditengarai ditujukan untuk menciptakan kepanikan di masyarakat luas," kata Bobby melalui pesan singkat, Rabu (25/5/2017).
Bobby mengingatkan aparat agar mengantisipasi adanya proxy war kawasan. Dimana saat yang sama Filipina juga terjadi konflik komunal domestik.
"Rakyat Indonesia sudah sangat bijak, rekonsiliasi pasca Pilkada DKI yang rawan adanya konflik SARA, berkat kebijaksanaan tokoh-tokoh dan elemen masyarakat, bisa dihindari dengan baik," kata Bobby.
Bobby menuturkan provokasi tersebut berhasil dihindari sehingga suasana tetap kondusif.
Politikus Golkar itu menuturkan ledakan bom Kampung Melayu harus dicermati dan dituntaskan secara cepat oleh aparat penegak hukum.
"Agar jangan sampai proxy war 'tiba' di Indonesia," kata Bobby.
Baca: Warga Penasaran Datangi Lokasi Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu
Diketahui, serangan bom bunuh diri dari dua pelaku di halte TransJakarta Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5/2017) malam, mengakibatkan 3 polisi tewas serta 5 polisi dan 5 warga mengalami luka-luka.
Dua pelaku bom bunuh diri tersebut juga tewas dengan tubuh hancur.
Kedua pelaku diduga menggunakan bom panci yang disimpan di dalam ransel seperti serangan di Bandung pada beberapa waktu lalu.