Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Briptu Gilang Korban Ledakan Bom Kampung Melayu Bantu Orangtua Jualan Pecel Ayam Sebelum Jadi Polisi

"Dia (Gilang) waktu pertama daftar polisi dia gagal, lalu bantu orangtuanya jualan pecel ayam di Imperium,"

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Briptu Gilang Korban Ledakan Bom Kampung Melayu Bantu Orangtua Jualan Pecel Ayam Sebelum Jadi Polisi
Watakota/ Alija Berlian Fani
Gilang dan Keluarga di dinding rumahnya, Kamis (25/5/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata seorang korban ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timu sebelum menjadi polisi sempat membantu orangtua berjualan pecel ayam.

"Dia (Gilang) waktu pertama daftar polisi dia gagal, lalu bantu orangtuanya jualan pecel ayam di Imperium," kata Mukti (31) tetangga korban pada wartakotalive.com di rumah duka, Kamis (25/5/2017).

Ia menambahkan orangtua dari Gilang yaitu Muhammad Sri Sarjono dan Ningwyarti sehari-hari berjualan pecel ayam di kawasan Imperium, Kuningan, Jakarta Selatan.

Gilang pun baru berhasil menjadi bintara sejak tahun 2013 dan menjadi angkatan ke 39 Lido.

Baca: Briptu Taufan Telepon Sang Ibu Janji Bawakan Durian Sesaat Sebelum Ledakan Bom di Kampung Melayu

Baca: Buku Bersimbah Darah Berisi Kode Rahasia Ditemukan di Sekitar Lokasi Bom Bunuh Diri Kampung Melayu

Kemudian bertugas di Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya hingga akhir hayatnya.

Berita Rekomendasi

Sejak mengenal Gilang pertama kali tahun 2017, Mukti telah mengenal dekat sosok Gilang.

Dalam kesehariannya Gilang dikenal sebagai sosok pendiam.

"Orangnya pendiam, ngga pernah yang aneh-aneh, kerja langsung pulang, jarang kemana-mana, diem di rumah aja dia," jelasnya.

Saat ini rumah duka yang terletak di Jalan Kelingkit, Kelurahan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan dalam keadaan kosong lantaran seluruh keluarga ikut mengantarkan ke pemakaman di Desa Seragu Gede, Klaten, Jawa Tengah.

Gilang merupakan anak pertama dari pasangan Muhammad Sri Sarjono dan Ningwyarti serta memiliki seorang adik perempuan bernama Atikah Nur Ismaliyah.

Rumah keluarga tersebut berdempet dengan rumah kakek dan nenek Gilang yang sudah puluhan tahun menempati kediaman tersebut.

"Di sini rumah kakek neneknya, di sebelah rumah Gilang, ada 4 keluarga tinggal di sini, kaya satu rumah di bagi jadi empat rumah," jelasnya sambil menunjuk bangunan rumah.

Terhitung lebar dari rumah Gilang sekitar 2,5 meter dan panjang yang mencapai sekitar 12 meter, serta bergabung dengan rumah kakek dan neneknya di bagian belakang. (Alija Berlian Fani)

Berita ini sudah ditayangkan Wartakotalive.com dengan judul: Sebelum Menjadi Polisi, Gilang Bantu Orangtua Bejualan Pecel Ayam

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas