Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Briptu Gilang Sempat Berbincang Dengan Sang Ibu Saat Kawal Pawai Obor di Kampung Melayu

"Firasat kata orangtuanya tidak ada sama sekali, terakhir komunikasi dengan orangtuanya, dia sedang mengawal pawai obor di Kampung Melayu,"

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Briptu Gilang Sempat Berbincang Dengan Sang Ibu Saat Kawal Pawai Obor di Kampung Melayu
TRIBUNNEWS/GLERY LAZUARDI
Prosesi pemakaman jenazah Briptu Imam Gilang Adinata di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga tidak menyangka Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata pergi meninggalkan dunia begitu cepat.

Anggota kepolisian tersebut menjadi korban tewas akibat serangan bom bunuh diri di Kampung Melayu saat umurnya baru menginjak 24 tahun.

Gilang yang lahir di Jakarta, 1 November 1992 merupakan anak pertama dari dua bersaudara pasangan Muhammad Sri Harjo dan Ningwiyanti.
Dimana, almarhum sejak kecil hingga lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) tinggal bersama kakek serta neneknya di Klaten, Jawa Tengah.

Menurut penuturan Rifsi selaku paman Gilang, sosok almarhum merupakan orang yang pendiam dan ketika bertugas selalu memberikan informasi kepada kedua orangtuanya melalui telepon genggam.

Baca: Oesman Sapta Ingatkan Pentingnya Kesadaran Bangsa Sikapi Aksi Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu

Baca: Peneliti: Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu Targetkan Agar Indonesia Terus Gaduh

Berita Rekomendasi

Baca: Korban Serangan Bom Bunuh Diri Kampung Melayu Bercerita Kepada Anies

"Firasat kata orangtuanya tidak ada sama sekali, terakhir komunikasi dengan orangtuanya, dia sedang mengawal pawai obor di Kampung Melayu, dia selalu kasih kabar," tutur Rifki saat melepas Briptu Gilang, Jalan Klingkit, Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2017).

‎Tetangga Briptu Gilang, Siti Komariah melihat Gilang adalah orang yang sedikit pendiam, ramah terhadap tetangganya, dan tidak sungkan dalam bersosialisasi.

"Orangnya baik, dia juga suka nongkrong di pos dekat rumah sama teman-teman rumah," tutur Siti.

Briptu Gilang merupakan satu dari tiga korban meninggal peristiwa bom di Terminal Kampung Melayu, Rabu (24/5/2017) malam dan dikebumikan di Klaten, Jawa Tengah.

Sebelum jenazahnya diberangkat menuju Klaten, pagi tadi sekitar pukul 10.15 WIB dilakukan‎ upacara kedinasan Polri yang dipimpin Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Iwan Kurniawan, di Lapangan SDN Menteng Dalam 05 PG yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah almarhum.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas