Polri: Kami Sudah Siap-siap Pascaserangan Konser Ariana Grande dan Filipina, Tapi
Kedua pelaku diduga menggunakan bom panci yang disimpan di dalam ransel seperti serangan di Bandung pada beberapa waktu lalu
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri menyatakan, serangan bom bunuh diri di Kampung Melayu diduga kuat rangkaian serangan global yang sebelumnya terjadi saat konser penyanyi pop Ariana Grande di Manchester City Inggris dan serangan ke Kota Marawi, Filipina Selatan, pada Selasa (23/5/2017).
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyampaikan, sebenarnya pihak Kepolisian Republik Indonesia telah membaca dan mengantisipasi potensi serangan serupa terjadi di Indonesia. Namun, Polri kesulitan mendeteksi waktu dan pelaksanaan serangan tersebut.
"Rekan-rekan tahu, ada kejadian global di Manchester saat show penyanyi Adriana Grande terjadi ledakan. Kemudian di negara tetangga kita, Filipina, kelompok ISIS menyerang kota Marawi. Oleh karena itu, sebenarnya kami juga sudah siap-siap, tapi tak bisa memastikan kapan dan mana yang jadi serangannya," kata Setyo di lokasi ledakan bom Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis (25/5/2017) dini hari.
Menurut Setyo, dengan begitu, kejadian bom di Kampung Melayu bukan berarti kepolisian Indonesia "kecolongan".
"Tidak. Kami sudah tahu (potensi serangan di Indonesia). Tapi tak bisa memastikan kapan dan di mana yang jadi sasarannya," tandasnya.
Serangan bom bunuh diri dari dua pelaku di halte TransJakarta Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5/2017) malam, mengakibatkan 3 polisi tewas serta 5 polisi dan 5 warga mengalami luka-luka. Dua pelaku bom bunuh diri tersebut juga tewas dengan tubuh hancur.
Kedua pelaku diduga menggunakan bom panci yang disimpan di dalam ransel seperti serangan di Bandung pada beberapa waktu lalu.