Penjagaan Ketat, Halte Kampung Melayu Belum Aktif
Masih ketatnya penjagaan di lokasi ledakan membuat terminal Kampung Melayu belum dioperasikan.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjagaan ketat masih dilakukan di lokasi ledakan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat, (26/5/2017).
Garis polisi membentang di terminal Kampung Melayu tepatnya di depan halte Transjakarta.
Tidak hanya itu Polisi berseragam lengkap berjaga di setiap sudut terminal.
Mereka juga sempat menggelar apel di depan terminal kampung Melayu.
Rencananya Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan mendatangi lokasi ledakan pada Jumat petang.
Masih ketatnya penjagaan di lokasi ledakan membuat terminal Kampung Melayu belum dioperasikan.
PT Transjakarta memodifikasi lintasan bus dari dan hendak ke Kampung Melayu.
Humas PT Transjakarta Wibowo mengatakan, untuk koridor 7 (Kampung Rambutan-Melayu), bus Transjakarta dari Kampung Rambutan bakal terus ke Halte Bidara Cina.
Bus kemudian berputar di depan Mapolres Jakarta Timur lalu kemudian menuju halte Jatinegara, hingga halte RS Premier.
Dari situ Bus tetap lanjut ke arah Kampung Rambutan seperti biasa
"Melintasi Halte Kampung Melayu tanpa menaikkan dan menurunkan penumpang," kata Wibowo.
Di koridor 5 (rute Ancol-Kampung Melayu) bus akan bergerak sampai halte RS Premier Jatinegara, lalu memutar di halte Bidara Cina, sampai kembali lagi ke Ancol.
Hal yang sama berlaku bagi koridor 5 (Poros PGC-Ancol), koridor 11 (Pulo Gebang-Kampung Melayu), Rute Stasiun Tebet-Bidara Cina, rute Kampung Melayu-Grogol, dan Rute Bekasi Timur-Pasar Baru.
Bus juga tetap melintasi Halte Kampung Melayu dan tidak mengangkut maupun menurunkan penumpang.
Wibowo mengatakan warga yang akan menaiki Transjakarta dapat memilih sejumlah halte yang berdekatan t dengan Kampung Melayu. Diantaranya yakni Halte Pondok Kelapa, Halte RS Premier, atau Halte Bidara Cina.