TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Jajaran polsek Matraman berhasil menggagalkan aksi perampokan yang di membawa senjata api di kawasan Matraman Jakarta Timur, Rabu (12/6/2017).

Menurut keterangan saksi mata, Rio Manix, pengeroyokan itu terjadi ketiaka beberapa warga melihat langsung gerak-gerik pelaku yang tengah mengintai korbanya di ATM BRI Alfamart, Jalan Kayu Manis Selatan.

"Jadi setelah korbanya datang, dia beraksi dan langsung ditodong pakai senjata api. Korban yang sudah ketakutan kemudian disuruh pelaku untuk mengambil uang sebanyak mungkin," katanya.

Sayangnya, kata Rio, korban merespon aksi pelaku dengan berteriak meminta pertolongan, kemudian warga yang mendenger spontan melakukan pengejaran terhadap pelaku.

Beruntung pelaku tak sempat menembakan pistol. Dua diantaranya berhasil ditangkap, sementara satu lainya yang membawa senjata api kabur melarikan diri.

"Yang dua orang itu sempat di kormas, tapi polisi keburu datang, jadi saya belum tau namanya. Sementara satunya lagi yang bawa senpi kabur, padahal sebelumnya sempat masuk ke rumah warga," katanya.

Sementara itu, informasi yang dihimpun, kedua pelaku yang tertangkap sudah melakukan aksi yang sama sebanyak dua kali.

Diduga mereka membawa uang jutaan rupiah, namun dari korban yang berbeda.

Sementara itu Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Andry Wibowo membenarkan kejadian tersebut bahkan kelompok penipu ATM tersebut sudah ditangkap oleh Polsek Matraman.

"Iya benar, pelaku sudah kami amankan," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (12/6).

Pelaku yang berjumlah tiga orang tersebut satu diantaranya berhasil meloloskan diri, diperkirakan pelaku yang melarikan diri membawa senjata api.

"Dari tiga pelaku dua berhasil diamankan. Satu orang melarikan diri yang diperkirakan membawa senpi," katanya.

Dari penangkapan dua tersangka tersebut polisi berhasil menyita uang sekitar 4 juta rupiah dan berbagai kartu ATM. Pelaku masing-masing berinisial AX dan AS saat ini sedang diamankan.

"Sementara gabungan Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur bersama Polsek Matraman masih mengejar dan mengembangkan kasus tersebut," ucap Andry. (Joko Supriyanto)