Sering Jadi Target Teror, Anggota Brimob se-Indonesia Diminta Waspada
Komandan Korps Brimob Mabes Polri, Irjen Murad Ismail menyadari markas dan anggotanya kerap menjadi incaran para pelaku teror.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komandan Korps Brimob Mabes Polri, Irjen Murad Ismail menyadari markas dan anggotanya kerap menjadi incaran para pelaku teror.
Sebelumnya Mako Satbrimob Polda Sumut sempat disurvei untuk selanjutnya akan diserang oleh kelompok Syawaludin Pakpahan (SP) tersangka dari aksi penyerangan ke Polda Sumatera Utara (Sumut).
Terakhir, dua anggota Brimob Polda Metro Jaya diserang dengan cara ditikam oleh terduga pelaku Mulyadi di Masjid Falatehan saat anggota tengah salat.
Menyikapi hal ini, Murad Ismail mengaku telah mengirimkan radiogram ke seluruh satuan Brimob di semua Polda se-Indonesia agar selalu waspada.
"Semenjak kejadian di Sumut saya langsung perintahkan seluruh Danpas dan Wadankor untuk waspada. Saya buat radiogram ke mereka agar diantisipasi supaya kejadian serupa tidak terjadi di dalam kesatuan," kata Murad Ismail, Minggu (2/7/2017).
Baca: Pasca-penyerangan di Dekat Mabes Polri, Polisi Bergantian Salat di Masjid Falatehan
Murad Ismail mencontohkan saat ini markas Brimob di Kelapa Dua Depok, Jawa Barat keamanannya sudah super ketat. Bahkan anggota juga diminta melengkapi diri dengan pakaian pelindung.
Terlebih lagi baru-baru ini ada seorang pria asal Bandung, Jawa Barat yang diamankan dan diperiksa karena memotret mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
"Saya minta semua waspada. Kamu boleh cek di seluruh penjagaan di Brimob. Kami tidak main-main. Silakan cek ke Kelapa Dua, penjagaan disana pakai pakaian lengkap. Itu protap kami, beda dengan Polisi Samapta," tambahnya.