Rumah Korban Perampokan dan Pembunuhan di Pulomas Dijual
Sejak peristiwa perampokan dan pembunuhan sadis, rumah itu tak pernah didiami keluarga yang ditinggalkan almarhum.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kediaman almarhum Dodi Triono, arsitek korban perampokan dan pembunuhan pada Desember 2016, di kawasan Jalan Pulomas Utara, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, kini dijual.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, Senin (3/7/2017) di pagar hitam setinggi kira-kira 3 meter rumah tersebut terpasang spanduk hitam yang menyebut rumah mewah tersebut dijual.
Selain dijual, spanduk berwarna hitam tersebut bertuliskan nama 'ALDRI' sebagai penjual disusul nomor ponselnya.
Rumah tersebut terpantau sepi tanpa ada tanda-tanda aktivitas di dalamnya. Hanya ada sebuah selang biru di depan garasi yang dibiarkan tergeletak tanpa dirapikan.
Beberapa peralatan elektronik seperti CCTV lampu LED untuk penerangan masih terpasang.
Korden-korden juga menutup rapat rumah tersebut sehingga tidak ada yang bisa melihat kondisi rumah itu saat ini. Begitu pun dengan gerbang yang digembok dan dikunci rapat-rapat.
Di beberapa sudut juga tampak cat-cat putih rumah tersebut sudah mengelupas, sehingga menambah kesan tak dirawat dan tak berpenghuni.
Petugas keamanan menyebut, sejak peristiwa perampokan dan pembunuhan sadis, rumah itu tak pernah didiami keluarga yang ditinggalkan almarhum.
"Ya sejak peristiwa itu tidak pernah ditempati. Paling hanya sebulan sekali dibersihkan ramai-ramai, terakhir menjelang lebaran kemarin," ujar petugas keamanan yang tak mau disebutkan namanya tersebut.
Dodi Triono ditemukan tewas bersama lima orang lainnya. Mereka disekap bersama 10 orang lainnya di dalam kamar mandi seluas 2,5 meter persegi. Sementara lima orang lainnya bisa diselamatkan.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.