Agen Properti Bantah Ada Cerita Mistis di Rumah Bekas Pembunuhan Sadis di Pulomas
Ia menyebut pada kenyataannya sudah banyak pihak yang menelepon dirinya untuk mengajukan tawaran atas rumah tersebut.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aldri, pihak yang ditunjuk keluarga untuk menjual kediaman almarhum Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara No 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur membantah rumah mewah tersebut belum ada yang menawar hingga saat ini.
Ia menyebut pada kenyataannya sudah banyak pihak yang menelepon dirinya untuk mengajukan tawaran atas rumah tersebut.
Sebelumnya diberitakan bahwa rumah almarhum Dodi Triono dipasang spanduk berisi tulisan "DIJUAL" pada bagian pintu gerbangnya.
"Setiap minggu pasti ada yang menanyakan dan datang untuk melihat, menawar rumah tersebut, saya pernah ditelepon pada pukul 01.00 WIB dini hari. Bahkan setiap hari Sabtu atau Minggu saya datang ke rumah itu, untuk membersihkannya bersama keluarga sambil menemui calon pembeli," ujarnya kepada Tribunnews.com, Kamis (6/7/2017).
Aldri menjelaskan pihaknya membanderol rumah tersebut dengan harga Rp 16,5 miliar.
Ia menyebut rata-rata telepon yang masuk menawar rumah tersebut sampai pada harga Rp 10 miliar.
"Rata-rata telepon yang masuk menawar sekitar Rp 10 miliar, penawaran paling tinggi sudah sampai harga Rp 13,5 miliar. Sampai sekarang belum terjual karena belum ada harga yang cocok saja tapi tawaran tetap banyak yang masuk," terangnya.
Berdasarkan itu, Aldri membantah tegas keterangan sebelumnya bahwa rumah itu sepi penawar dan tidak pernah diurus, seperti yang diberitakan Tribunnews.com pada 4 juli 2017.
Ia juga mengklarifikasi bahwa spanduk yang berisi keterangan bahwa rumah itu dijual baru dipasangnya Maret 2017 lalu, bukan Januari 2017.
"Setiap minggu selalu kami bersihkan untuk Open House (mengundang calon pembeli untuk datang melihat langsung rumah tersebut), setiap minggu pasti ada sekitar 5 keluarga yang datang untuk melihat tersebut, jadi tidak benar bahwa rumah itu tidak pernah diurus dan sepi penawar."
"Saya luruskan beritanya bahwa tidak benar saya sulit dihubungi, saya siap 24 jam menerima telepon dan tawaran," tegasnya.
Aldri juga menyatakan rumah itu dijual dikarenakan keluarga trauma atas kejadian Desember 2016 lalu, sehingga tidak ingin tinggal kembali di rumah tersebut.
"Jadi tidak ada itu cerita mistis dan menyeramkan, coba saja tanyakan ke tetangga dan para penjaga keamanan yang jaga di dekat rumah tersebut. Saya sudah sangat dekat dengan keluarga beliau, maka mereka memberikan kepercayaan menjualkan rumah ini kepada saya," ujar pria yang berprofesi sebagai Agen Property Century 21 Rasi Utama tersebut.
Dodi Triono dan dua putrinya menjadi korban pembunuhan sadis di rumahnya sendiri di kawasan Jl Pulomas Utara no7A, Jakarta Timur. Dia, 2 putrinya, seorang tamu, dan 2 sopirnya disekap di kamar mandi ukuran kecil.
Saat pintu kamar mandi itu didobrak polisi dibantu warga sekitar, ditemukan enam orang tewas dan lima lainnya lemas. Di tubuh Dodi juga ditemukan bekas darah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.