Apa Kabar Terbaru Julianto, Karyawan Bank yang Dipecat Setelah Jadi Korban Order Go-Food Fiktif?
Julianto Sudrajat mengaku tak hanya menjadi korban teror order Go-Food oleh seorang wanita bernama Sugiarti.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Julianto Sudrajat mengaku tak hanya menjadi korban teror order Go-Food oleh seorang wanita bernama Sugiarti.
Menurut Julianto, akibat ulah Sugiarti pula ia kini tak lagi bekerja di bank swasta yang terletak di Matraman, Jakarta Timur.
Julianto menjelaskan, foto KTP-nya disebar oleh Sugiarti di media sosial dengan tuduhan sebagai seorang penipu. Hal itu menyebabkan Julianto dipecat oleh perusahaan tempatnya bekerja.
"Jadi Sugiarti itu nyebarin foto KTP saya, sampai ke Twitter kantor saya. Manajemen kantor langsung merumahkan saya. Jadi PHK-nya bukan karena pesanan Go-Food fiktif," ujar Julianto kepada Kompas.com, Rabu (12/7/2017).
Hingga hari ini, Julianto mengaku belum juga mendapatkan pekerjaan yang baru. Sejak dirumahkan, ia hanya mengisi hari-harinya dengan berkunjung ke rumah saudara-saudaranya.
"Padahal saya baru kerja tujuh bulan di cabang kantor itu. Belum punya penghasilan lain saya sekarang ini. Ini masih cari-cari kerja," sebutnya.
Ia berharap polisi dapat segera mengungkap kasus ini agar kesalahpahaman berbagai pihak terhadapnya tak berlarut-latut.
"Saya sih pengin cepat dapet kerja lagi. Orang juga enggak mikir macem-macem lagi kepada saya," ucapnya.
Selain diberhentikan dari kantornya, Julianto pun sempat bernasib sial dengan banyaknya tagihan pesanan makanan melalui aplikasi Go-Food yang diduga dilakukan oleh Sugiharti.
Ia mengaku telah merugi jutaan rupiah demi membayar tagihan makanan yang diduga dipesan oleh wanita yang sempat menaruh hati terhadapnya tersebut.
Kasus yang viral di media sosial ini telah dilaporkan Julianto ke polisi. Rencananya, polisi akan mempertemukan Julianto dan Sugiarti.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Andry Wibowo juga telah meminta jajarannya segera mengungkap kasus pesanan makanan melalui aplikasi ojek online, Go-Food.
"Tadi sudah saya sampaikan Kasat Serse untuk segera tangani dan bagaiaman solusinya," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Rabu.