Beredar Korek Api Gas Tokai Palsu yang Rawan Meledak
Produk korek api gas merek Tokai yang palsu memiliki nyala api yang tidak stabil. Begitu juga dengan roda pematik yang sering macet dan keras.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Kuasa hukum PT Tokai Dharma Indonesia, Ari Hans Simaela meminta masyarakat untuk lebih cermat untuk membeli produk korek api merek Tokai.
Pasalnya, sejumlah oknum masyarakat melakukan pemalsuan produk korek api merek Tokai dengan kualitas yang tidak memenuhi standar nasional Indonesia (SNI). Korek api palsu itu, kata Ari, berpotensi untuk meledak sewaktu-waktu.
"Produk palsu ini sangat membahayakan konsumen," ujar Ari saat ditemui di Mapolsek Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (19/7/2017).
Produk korek api gas merek Tokai yang palsu memiliki nyala api yang tidak stabil. Begitu juga dengan roda pematik yang sering macet dan keras. Belum lagi, gas yang diisi di dalam korek api palsu tidak diketahui sumbernya.
Dari baunya, kata Ari, bau gas korek api palsu cenderung menyengat dan dikhawatirkan berasal dari gas yang membahayakan.
"Baunya menyengat menggunakan gas cair. Kalau Tokai yang asli menggunakan bahan yang lolos uji," ujar Ari.
Secara terpisah, Kapolsek Penjaringan AKBP Bismo Teguh mengatakan, adapun seluruh produk yang dipasarkan harus memenuhi uji kelayakan.
"Spesifikasinya seharusnya kalau dia memiliki SNI, apalagi tidak ada izin dari pemilik merek yang legal, ya bisa merugikan dari pemilik merek dagang legal dan konsumen. Dari kualitas barang, bahaya korek gas bisa saja meledak," ujar Bismo.
Polisi mengamankan 353.000 korek api palsu merek Tokai di dalam sebuah gudang di Pluit, Jakarta Utara. Korek api palsu itu diimport dari China.
Polres Cirebon juga menemukan korek api palsu merek Tokai yang dibuat di dalam sebuah industri rumahan yang ada di Cirebon, Jawa Barat. Gas dari korek api itu diisi menggunakan gas elpiji "melon".