Curhat Netter Pergoki Perempuan Berseragam Dishub Ogah Berikan Kursi untuk Bumil dan Lansia
Perempuan itu menolak ketika diminta petugas memberikan tempat duduknya untuk lansia dan ibu hamil.
Penulis: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Unggahan pengguna akun jejaring sosial Facebook, Fransiska Laksimi menyita perhatian para netizen.
Dalam unggahannya, netizen itu memergoki perempuan dengan nama belakang Komalasari yang emoh mengalah dengan ibu hamil dan lansia.
Tampak, perempuan tersebut mengenakan seragam Dinas Perhubungan PPD dan naik KRL dari Stasiun Jakarta Kota menuju Bekasi.
Berulang kali, perempuan itu menolak ketika diminta petugas memberikan tempat duduknya untuk lansia dan ibu hamil.
Dan, perempuan tersebut malah menjawab, "Duh saya lagi telepon, coba yang lain yang di sana mas."
Padahal, lansia tersebut dalam kondisi migrain dan kakinya keseleo hingga harus duduk di lantai KRL, namun tidak digubris oleh perempuan itu.
Berikut postingan lengkap netizen itu:
Nama Perempuan yang bermasker ini xxxxx Komalasari (Maaf saya tidak berhasil melihat nama lengkapnya pada ID Card Kepegawaiannya karna tertutup tangan).
Ibu Komalasari ini berkerja di Dinas Perhubungan PPD, kalau saya lihat dan amati dari seragam yang dikenakan.
Saat itu saya naik KRL dari stasiun Jakarta Kota menuju Bekasi.
Ibu Komalasari ini duduk di kursi prioritas.
Saat naik dari stasiun Jakarta Kota, memang kereta belum penuh, namun sudah ada sekitar 10 orang yang berdiri di gerbong pertama khusus perempuan ini.
Awalnya saya duduk dari stasiun Jakarta Kota hingga Sawah Besar, kemudian saya berdiri di sebelah Ibu Komalasari ini.
Tak lama petugas kereta menghampiri seorang ibu (usia 60tahun lebih) yg duduk di lantai beralaskan tasnya yang ada di dekat pintu dekat saya dan Ibu Komalasari ini, untuk meminta si ibu ini berdiri dan tidak duduk di lantai kereta, mengingat akan mengganggu apabila ada yg turun dan naik dan mengganggu penumpang lain.
Kemudian si petugas meminta Ibu Komalasari utk memberikan kursinya kepada Ibu tersebut mengingat ibu tersebut lebih membutuhkan ketimbang Ibu Komalasari.