Penghuni Green Pramuka: Keluhan Acho Bukan Fitnah
Beberapa penghuni Apartemen Green Pramuka datang ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, untuk memberikan dukungan pada Mukhadly atau Acho
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa penghuni Apartemen Green Pramuka datang ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, untuk memberikan dukungan pada Mukhadly atau Acho.
"Iya sengaja janjian di grup untuk ke sini (Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat) untuk mendukung Acho," kata penghuni Apartemen Green Pramuka Lina Herlina (48) pada Tribunnews.com, Senin (7/8/2017).
Penghuni mendukung Acho. Menurut mereka, keluhan-keluhan yang disampaikan Acho sesuai fakta. Sehingga, sesama warga penghuni saling menguatkan melalui persatuan penghuni yang telah dibentuk.
Baca: Miryam S Haryani Enjoy Seluruh Eksepsi Ditolak Hakim
"Semua benar, Acho bukan fitnah. Kami sudah pernah melaporkan tapi tidak pernah ada tanggapan, sampai DPRD saja, mau sidak ditolak satpam," kata penghuni Apartemen Green Pramuka, Lina.
Lina dan beberapa warga Apartemen lainnya juga membenarkan apa yang dikeluhkan Mukhadly Acho melalui blognya yang tertulis 8/3/2015 lalu.
Menurutnya, untuk parkiran kendaraan penghuni, pengelola menyediakan tempat parkir di luar kompleks apartemen dan penghuni membayar Rp 200 ribu per bulan.
"Jelaslah parkiran B1 dan B2, tidak dapat menampung ratusan penghuni 4 tower yang ada, dan sekarang juga parkiran itu diperuntukan untuk pengunjung mal Green Pramuka Square," kata Lina.
Sekalipun hendak parkir di B1 dan B2, penghuni harus membayar Rp 7 ribu per 24 jam.
"Berada di luar kompleks, dari parkiran saya (Lina) harus jalan kaki ke apartemen, pulang kerja dari Cikarang jam 12 malam, perempuan sendirian," kata Lina Herlina.
Selain itu, penghuni Apartemen Green City yang ditemui Tribunnews.com mengatakan sertifikat yang dijanjikan juga belum diberikan.
"Dari 2012 saya melunasi unit Apartemen, tapi sampai hari ini, belum diterima sertifikatnya. Setiap menagih dan bersuara, penghuni dihadapkan hanya satpam saja," kata warga Nana.