Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kotoran Burung Jadi Bukti Kuat Amplifier Itu Milik Musala, Begini Asal Muasalnya

Salah satu bukti kuat amplifier yang dibawa MA milik musala adalah bercak tahi atau kotoran burung.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Kotoran Burung Jadi Bukti Kuat Amplifier Itu Milik Musala, Begini Asal Muasalnya
Tribunnews.com/ Abdul Qodir
Saksi kunci, Rojali (40), selaku marbot menunjukan nomor seri amplifier yang diduga dicuri MA dari Musala Al Hidayah, Babelan, di Mapolres Metro Bekasi, Jawa Barat, Senin (7/8/2017). 

Rencananya amplifier itu juga akan digunakan untuk acara haul wafatnya sang nenek pada malam hari kejadian.

"Kotoran burung ini belum hilang. Karena setiap malam burung buang kotoran," katanya seraya menunjukan bercak kotoran yang menempel di permukaan atas amplifier.

Menurut Rojali, MA adalah satu-satunya orang yang memasuki area musala saat dirinya melaksanakan bersih-bersih musala setelah waktu Salat Ashar atau sekira pukul 15.30 WIB.

Ia pun tidak mengenal MA sebelumnya.

Namun, ia menghapal raut wajah MA lantaran tidak ada tegur sapa, ucapkan salam maupun senyum baik saat berpapasan muka, baik pada saat masuk maupun keluar dari musala.

Ia menceritakan, pada hari kejadian, ia mengumandangkan adzan Ashar di Musala Al Hidayah sekira pukul 15.20 WIB, menggunakan pengeras suara dengan amplifier musala sebagai pengatur audionya.

Setelah melaksanakan Salat Ashar berjemaah berasama putranya, Fahmi, ia melakukan bersih-bersih musala untuk persiapan haul meninggalnya sang nenek pada malam harinya.

Berita Rekomendasi

Di antaranya menyiram tanah yang berdebu di halaman depan dan area tempar wudhu musala.

Sembari melaksanakan kegiatan bersih-bersih, Rojali sempat dua kali melayani pembeli pulsa di warungnya yang berada sekitar 10 meter di depan musala.

Baik saat menyiram halaman musala maupun melayani pembeli pulsa, Rojali tidak mengetahui aktivitas MA di dalam musala.

Sebab, kaca jendela dan pintu bagian depan musala berjenis rayben di mana hanya orang di dalam musala yang bisa melihat bagian luar musala.

Selain itu, MA tidak menutup dan mengaitkan pintu depan saat meninggalkan musala.

Warga setempat biasanya menutup dan mengaitkan pintu depan musala saat meninggalkan musala karena kerap banyak binatang, seperti ayam masuk ke dalam musala.

Mushala Al-Hidayah, Kampung Cabang Empat, Desa Hurip Jaya, Babelan, Kabupaten Bekasi, yang amplifiernya hilang karena dicuri, Jumat (4/8/2017).
Mushala Al-Hidayah, Kampung Cabang Empat, Desa Hurip Jaya, Babelan, Kabupaten Bekasi, yang amplifiernya hilang karena dicuri, Jumat (4/8/2017). (KOMPAS.COM/Anggita Muslimah)

Petunjuk Rojali lainnya, ia mengingat betul jenis sepeda motor dan barang bawaan di jok belakang motor yang dikendarai MA saat memarkirkannya di samping warung pulsa.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas