Kegiatan Ahok di Rutan Mako Brimob, Pengacara: Kalau Disuruh Nyangkul, ya Nyangkul
Pengacara Basuki Tjahaja Purnama, Teguh Samudra, mengatakan tidak ada perlakuan khusus untuk kliennya selama berada di Rumah Tahanan Mako Brimob.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengacara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Teguh Samudra, mengatakan tidak ada perlakuan khusus untuk kliennya selama berada di Rumah Tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Ahok tetap menjalani tugas-tugas sebagai warga binaan yang ditahan di lapas.
"Kerja di luar misalnya, apakah, bisa saja nih, saya kan juga enggak dikasih tahu info itu ya. Kalau disuruh nyangkul ya nyangkul, macam-macam lah, pokoknya kerja lapangan, ya kerja lapangan," ujar Teguh.
"Tetapi dia (Ahok) enggak kasih tahu tugasnya apa yang diberikan oleh karutan (kepala rutan)," kata Teguh.
Selain pekerjaan lapangan, Ahok mengerjakan tugas-tugas administrasi di dalam rutan. Teguh mengatakan, Ahok juga belajar untuk tidak banyak berkomentar selama ditahan.
"Belajar untuk bisa menahan diri, sedikit bicara banyak mendengar. Rutinitasnya ya seperti biasa, olahraga, menulis pengalaman pribadi, menulis benak batinnya," ujar Teguh.
Bantah Mandi di Laut
Teguh Samudra berkomentar soal foto-foto kliennya yang beredar di media sosial. Foto-foto yang dimaksud adalah foto Basuki atau Ahok yang sedang berenang di laut dan di acara Partai Hanura.
Foto-foto itu memberi kesan bahwa Ahok tidak ada di dalam Mako Brimob, Kelapa Dua. Teguh membantah foto-foto yang beredar itu.
"Makanya yang dihebohkan bahwa Pak Ahok lagi mandi di laut, lagi di urusan Hanura, itu karena orang sirik dan dengki saja," kata Teguh.
Teguh mengatakan, tidak ada perlakuan khusus untuk Ahok selama di tahanan. Menurut Teguh, Mako Brimob sendiri merupakan tahanan yang memiliki penjagaan cukup ketat.
Sejak gerbang pertama, orang yang melintas sudah diperiksa dengan ketat. Menurut Teguh, berita-berita bohong yang beredar selama Ahok menjalani masa tahanan adalah bukti kehebatan Ahok.
"Itu lah hebatnya Pak Ahok, di dalam penjara saja lawannya yang sirik dan dengki masih pada takut," ujar Teguh.
Pengacara Ahok lainnya, I Wayan Sudirta, mengatakan foto Ahok yang sedang berenang di laut adalah dokumentasi lama. Namun, dia sendiri juga tidak tahu pasti lokasi pengambilan foto itu.
"Saya sih tidak tahu persis, cuma beberapa teman mengatakan sudah lama itu (foto berenang di laut)," ujar Wayan.
Begitu pula dengan foto Ahok yang menghadiri acara Partai Hanura. Menurut Wayan, Ahok tidak mungkin menghadiri acara tersebut karena sedang menjalani masa tahanan di Mako Brimob.
"Tapi itu tidak benar, mana bisa kejadian seperti itu," kata Wayan.
Foto Ahok yang sedang berenang adalah foto yang diambil oleh wartawan Kompas.com, Fabian Januarius Kuwado.
Foto itu diambil pada tahun 2014 ketika Ahok pulang ke kampung halamannya di Belitung.
"Itu foto saya. Itu diambil waktu dia pulang kampung, kalau enggak salah dalam rangka Cap Gomeh," kata Fabian.
Foto tersebut pernah dipublikasikan di Kompas.com bersama dengan tulisan berjudul "Liburan, Ahok Asyik Berenang di Pantai Pribadi".
Pembaca bisa menelusuri sumber foto asli tersebut di tautan berita yang dipublikasikan pada 16 Februari 2014.
Ahok waktu itu masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Disebutkan di artikel tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memanfaatkan liburan akhir pekan dengan berlibur ke kampung halamannya di Belitung, Provinsi Bangka Belitung.
Beberapa pejabat Pemprov DKI Jakarta seperti Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau Bappeda Sarwo Handayani, Kepala Biro Hukum Sri Rahayu dan Kepala Biro Tata Ruang Vera Revina Sari, ikut dalam perjalanan tersebut.
Untuk foto Ahok di acara Partai Hanura, diduga merupakan foto lama pada saat acara pengukuhan DPP Partai Hanura 2016-2020 di Sentul International Convention Center, Bogor, Rabu (22/2/2017).
Baju yang dikenakan oleh Ahok dan Jokowi pada foto yang beredar, identik dengan yang dikenakan Ahok dalam acara itu. (kps/wly)