TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) semakin digenjot oleh pemerintah agar selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Direktur-direktur MRT bersama media meninjau beberapa lokasi pembangunan tersebut, seperti Lebak Bulus, Fatmawati, dan Senayan, Senin (14/8/2017).

Saat berputar di Bundaran Senayan untuk menuju Stasiun MRT Underground Senayan, Jakarta Selatan, tampak Patung Pemuda Membangun dan area sekitarnya yang hampir tertutup kembali oleh tanah.

Direktur Keuangan dan Administrasi MRT, Tuhiyat mengatakan jika jalur MRT berada persis dan lewat di bawah Patung Pemuda Membangun.

"Itu persis dibawah Patung Pemuda Membangun, ada jalur MRT. Lewat disana. Makanya kan kemarin itu digali tanah di sekitar patung," ujar Tuhiyat.

Pantauan Tribunnews.com, penimbunan tanah di sekitar patung yang awalnya merupakan air mancur itu, telah hampir selesai.

Baca: Ahok Mengaku Terancam karena Ada Orang Ingin Membunuhnya

Sebelumnya, tanah itu digali guna membangun jalur underground dari MRT Senayan, Jakarta Selatan.

Berdasarkan penuturan Tuhiyat, Patung Pemuda Membangun seberat 7 ton itu tidak dipindahkan selama proses pembuatan jalur MRT di bawahnya.

"Nggak dipindah, tapi ditopang dengan semacam baja gitu. Jadi kaya tergantung selama pembangunan," ujar pria berkacamata itu.

Disinggung mengenai kemungkinan retak atau rusak, Tuhiyat langsung menampik kemungkinan itu.

"Tidak retak, karena jarak antara patung, dengan pandai dan jalur yang dibangun cukup jauh," pungkas Tuhiyat.

Patung Pemuda Membangun itu sendiri merupakan patung pria yang kedua tangannya terangkat ke atas sambil membawa obor.

Dari jauh, patung berwarna hitam ini terlihat seperti tanpa memakai busana. Tampak guratan urat dan otot yang menonjol di beberapa bagian tubuh patung itu, seperti lengan dan kaki.

Patung ini dibuat dari beton bertulang dengan adukan semen, dimana bagian luarnya dilapisi oleh bahan teraso. Patung Pemuda Membangun diresmikan pada bulan Maret 1972.