Perjalanan Jababeka Jadi Pionir Kawasan Industri Swasta di Indonesia
Sebagai pionir kawasan industri swasta di Indonesia, perkembangan kawasan industri Jababeka tak lepas dari semakin lengkapnya infrastruktur.
TRIBUNNEWS.COM – Kawasan Kota Jababeka, sejak 1989, terus berkembang hingga kini memiliki total luas wilayah mencapai 5.600 hektare. Luasnya wilayah tersebut menjadikan kawasan Kota Jababeka sebagai salah satu yang terluas di Asia Tenggara.
Sebagai pionir kawasan industri swasta di Indonesia, perkembangan kawasan industri Jababeka tak lepas dari semakin lengkapnya infrastruktur di sekitar Kota Jababeka.
Saat ini, tercatat 1.650 perusahaan multinasional dari 30 negara menjadi tenant di kawasan industri Jababeka di Cikarang, Bekasi. Serta 730 ribu pekerja dan 10 ribu ekspatriat di area tersebut.
Pembangunan infrastruktur di kawasan, menjadi kunci dinamisnya perkembangan kawasan industri Jababeka.
Dinamisnya perkembangan di kawasan industri Jababeka, tak lepas dari semakin terbukanya akses dari dan menuju ke kawasan tersebut.
Saat ini, Cikarang hanya terpaut 35 kilometer dari Jakarta, atau dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.
Cikarang juga memiliki keunggulan, karena dekat dengan Bandara Halim Perdana Kusuma, Bandara Soekarno-Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok.
Sementara itu, rencana pembangunan infrastruktur Pelabuhan Patimban di Subang dan Bandara Kertajati di Majelengka, Jawa Barat, akan mempercepat pengembangan kawasan industri di daerah Cikarang (Bekasi), Karawang, dan sekitarnya.
Kedua infrastruktur strategis itu juga akan terkoneksi dengan akses jalan tol, selain diakses melalui dua pintu tol, yakni KM 31 Cikarang Barat dan KM 34,7 Cibatu,.
Kota Jababeka juga sangat dekat dengan dua stasiun kereta api yang nantinya akan dilintasi Commuter Line yakni stasiun Lemahabang dan stasiun Cikarang.
Bahkan, stasiun Cikarang nantinya akan menjadi hub station untuk kereta-kereta dari Jawa dan Bandung, termasuk rencana pembukaan pintu tol KM 29 yang direncanakan akan dilakukan di tahun 2017 menuju Kota Jababeka.
Hal ini langsung dimanfaatkan oleh Lippo Group untuk membangun Kota Meikarta yang berlokasi di ujung timur Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Mega proyek terbaru Lippo Group skala kota di lahan seluas 500 hektar pada tahap pertama di kawasan Cikarang, Jawa Barat ini resmi diperkenalkan ke publik.
Pada tahap pertama ini, di Meikarta akan dibangun total 250 ribu unit apartemen yang siap huni pada akhir tahun 2018.
Tipenya berbeda-beda, mulai dari tipe Amerika, Eropa dan Asia dengan luas 42,58 m2 hingga 98,29 m2 dan harga Rp 12,5 juta per meter persegi.
Selain membangun apartemen, berbagai fasilitas lengkap dihadirkan dalam Kota Baru Meikarta.
Sebut saja mulai dari shopping mall, rumah sakit internasional, pusat keuangan nasional, hotel bintang 5, perpustakaan, opera dan teater, sekolah dari SD hingga Universitas, Sillicon Valley Indonesia, dan masih banyak lagi.
"Meikarta dibangun sebagai kota modern yang akan menjadi contoh semua fasilitas perkotaan yang sudah terkenal di negara maju, seperti di New York. Semua gedung akan terhubung, sehingga tak perlu lalu lalang di jalan, dan akan dipisahkan jalanan untuk orang dan kendaraan," tutur Presiden Meikarta, Ketut Budi Wijaya.
Informasi lebih lanjut mengenai Meikarta bisa mengunjungi situs meikarta.com.