Selidiki Jejak Perampok dan Pembunuh Pasutri Juragan Garmen, Polisi Periksa Rekaman CCTV
"CCTV hanya bisa menggambarkan bahwa mobil korban keluar mengarah ke jalan kurang lebih jam 20.00, Minggu (10/9/2017) malam."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teka-teki siapa pelaku pembunuhan dan perampokan terhadap pasangan suami istri pengusaha garmen Abang, Husni Zarkasih (57) dan Zakiyah Masrur (54), warga Tanah Abang, masih jadi misteri.
Polisi menduga pelaku merupakan orang dekat yang mengenal keluarga korban. Pelaku diduga tahu persis kondisi dan suasana rumah korban.
Polisi juga telah memeriksa rekaman CCTV yang terletak di dua titik. Meski begitu, tak banyak informasi yang didapatkan dari rekaman tersebut.
"CCTV hanya bisa menggambarkan bahwa mobil korban keluar mengarah ke jalan kurang lebih jam 20.00, Minggu (10/9/2017) malam. Memang kami melihat hanya satu mobil yang keluar," ujar Lukman.
Pelaku yang membawa kabur mobil korban diduga melarikan diri ke arah timur, tempat Husni beserta Zakiyah ditemukan di Sungai Klawing, Bobot Sari, Purbalingga, Jawa Tengah.
Baca: Pasutri yang Dirampok dan Mayatnya Dibuang ke di Purbalingga Diduga Dibunuh Orang Dekatnya
Ketua RT 11/6, Bendungan Hilir, Satyawan (51) mengatakan polisi mengambil tiga soft copy dua rekaman CCTV di Jalan Pengairan.
CCTV pertama terletak di Jalan Pengairan No 1 dan yang kedua di rumah No 26.
Baca: Z Pernah Jadi Sopir Pasutri yang Dibunuh dan Mayatnya Dibuyang di Purbalingga, Tapi Dipecat
"Ada tiga rekaman yang diambil (polisi) di 2 titik. Jaraknya yang rumah No 1 di ujung jalan mengarah ke Jalan Pejompongan Raya, yang kedua berjarak tiga rumah dari kediaman korban," ucap Satyawan di Jalan D Tondano, Jakarta Pusat, kemarin.
Namun, tak banyak informasi yang bisa didapatkan dari rekaman tersebut.
Meski begitu, Satyawan menyebutkan kalau mobil milik Husni yakni Toyota Altis bernopol B 2161 SBE terlihat meninggalkan rumah korban pada pukul 20.00, Minggu (10/9/2017).
Baca: Tak Ada Peminat, Waskita Tunda Divestasi 10 Ruas Tol
"Kalau yang saya lihat sekitar jam 8 malam mobil keluar. Kalau keluar jam 10.00 malam nggak mungkin, karena gerbang pasti ditutup di kedua ujung Jalan Pengairan," ungkapnya.
Rekaman di CCTV juga tak bisa memperlihatkan jumlah pelaku. Posisi CCTV yang terletak di dalam rumah tak memungkinkan untuk menampilkan tayangan visual secara jelas.
"CCTV itu di dalam rumah, tapi menghadap ke luar jalan. Nggak jelas juga karena terhalang tembok. Kalau di rumah Pak Husni nggak ada CCTV," ujarnya. (m8/dwi)