Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terbukti! Berawal dari 'Kejanggalan' Ini, Polisi Sergap Tersangka Pembunuh Pasutri Bos Garmen

Kecurigaan bahwa pelaku adalah orang dekat korban terbukti. Semua berawal dari 'kejanggalan' ini.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Terbukti! Berawal dari 'Kejanggalan' Ini, Polisi Sergap Tersangka Pembunuh Pasutri Bos Garmen
KOMPAS.COM/IQBAL FAHMI/TRIBUN JATENG/KOLASE TRIBUNWOW.COM
Lokasi penemuan mayat dan foto kedua korban semasa hidup. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku pembunuhan pasangan suami istri pengusaha garmen, Husni Zarkasih (58) dan Zakiyah Masrur (53), ditangkap.

Jumlah mereka tiga orang.

Mereka disergap ketika berpesta minuman keras dan berkaraoke di hotel wilayah Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (13/9) dini hari.

Ketiganya yakni Ahmad Zulkifli (38), Engkus Kuswara (33), dan Sutarto (46), kemudian digelandang ke Mapolres Grobogan untuk menjalani pemeriksaan.

Baca: Polisi Tangkap Politikus Muda Golkar karena Diduga Konsumsi Sabu di Tempat Hiburan Malam

Penangkapan mereka tanpa perlawanan.

Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono mengatakan, Ahmad Zulkifli adalah mantan sopir korban yang di-PHK oleh Husni.

Berita Rekomendasi

"Mantan sopir yang diberhentikan," kata Lukman saat dikonfirmasi, Rabu (13/9).

Kecurigaan bahwa pelaku adalah orang dekat korban terbukti.

Saat olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan polisi di kediaman korban di Jalan Pengairan, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, didapati fakta mengarah ke orang dekat yang sudah lama mengenal korban.

Baca: Pengakuan Mengejutkan Tersangka, Ternyata ini Alasan Bunuh Pasutri Bos Garmen

"Itu dari olah TKP bahwa si pelaku ini tidak asing lagi dengan keberadaan lokasi rumah, tahu seluk-beluk rumah. Terus dia bisa buka tutup garasi. Kalau orang awam kan tidak seperti itu," ujar Lukman.

Kecurigaan polisi semakin menguat ketika meminta anak korban untuk mencoba menghubungi si mantan sopir pribadi yang sudah bekerja selama 20 tahun itu.

Pasalnya si sopir menghilang entah ke mana, pascakejadian.

Ketika hendak dihubungi anak korban, sopir itu seketika tidak dapat dihubungi.

"Kita dari nomor handphone yang terduga pelaku ini kondisinya tiba-tiba mati, berarti ada kejanggalan," ucap Lukman.

Dua pelaku lainnya juga sudah mengenal korban dengan baik.

Baca: Fungsi Dokter itu Dikontrol, Kalau Melanggar Kode Etik, ya Dipecat

Sutarto adalah mantan pekerja di pabrik garmen milik korban yang sudah bekerja selama 30 tahun.

Sedangkan Engkus Kuswara pernah kerja menukang di rumah korban.

Dua tersangka, Zulkifli dan Sutarto, mengaku sakit hati dan dendam karena mereka di-PHK tanpa diberi pesangon.

Warga yakin sopir pelakunya

Menurut warga selama ini keluarga Husni mempekerjakan seorang sopir berinisial Z (38).

Menurut informasi, Z sudah belasan tahun bekerja kepada keluarga Husni.

Namun, setelah Lebaran tahun 2017, Z dipecat.

Baca: Diejek Botak dan Tak Punya Kaki, Tak Disangka 8 Tahun Kemudian Jess Malah Jadi Begini

Seorang warga, berinisial Ir (35) menceritakan kejadian tersebut kepada Warta Kota, kemarin.

Ir mengaku kenal dengan sosok Z.

Isu yang beredar di lingkungan tetangga, Z diberhentikan oleh Husni lantaran gemar bermain perempuan dan mabuk mabukan.

Sementara, seperti yang diketahui, Husni merupakan sosok yang agamis dan taat beribadah.

"Rumor yang beredarnya, si Z ini dipecat, karena sering main perempuan dan mabuk ya, sementara bosnya kan orang taat beribadah, udah sering dikasih tahu, tapi masih bandel. Akhirnya dia dipecat." ujar Ir saat ditemui di Jalan Pengairan 21, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (12/9).

Setelah cukup lama bekerja dengan Husni, Z juga difasilitasi sebuah rumah tinggal di kawasan Kedoya, Jakarta Barat.

Setelah diberhentikan, Z pun diminta angkat kaki dari rumah korban yang ditempatinya

"Setelah dipecat abis lebaran lalu, Z juga disuruh pindah dari rumah Pak Husni yang ada di Kedoya," ujar Ir.

Orang Purbalingga

Hal yang menguatkan dugaan warga adalah bahwa kampung halaman Z adalah di Purbalingga, Jawa Tengah, tempat dimana jenazah Husni dan Zakiyah Masrur ditemukan di Sungai Klawing, Plumbungan, Bobot Sari, Purbalingga.

"Z itu kampungnya di Purbalingga," ujar Ir.

Menurut Ir, setelah dipecat Z sempat kembali ke rumah Husni guna memohon untuk menempati fasilitas rumah di Kedoya.

Namun, permohonan Z itu ditolak oleh bosnya.

"Ya kan si Z sudah tidak bekerja lagi, jadi ditolak mau tetap tinggal di sana. Belum lagi si Z sering cekcok juga sama anak pertama Pak Husni yang namanya Gilang," ungkapnya.

Selanjutnya, setelah diketahui bahwa Husni dan istrinya tewas dibunuh, keluarga dan kerabat dekat mencoba menghubungi Z, namun teleponnya tidak aktif.

"Langsung (ponselnya) nggak aktif. Nih saya coba telepon juga sekarang nggak aktif," ujar Ir.

Sementara menurut tetangga lainnya, Supandi (38), pelaku juga membawa lagi beberapa barang korban seperi mobil Toyota Altis warna silver dan brankas kecil yang kemungkinan berisi perhiasan dan uang.

Surat-surat rumah beserta perusahaan milik Husni juga tak diketahui rimbanya.

"Surat rumah dan surat perusahaan Pak Husni juga tidak ditemukan, kuat dugaan juga dibawa pelaku," ujar Supandi.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas