TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Abdul Mutholib (35) selaku ketua RT 12/12 kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, menceritakan tragedi bocornya gas berukuran tiga kilogram, yang terjadi di Jalan Budi Mulya, Rabu (27/9/2017), sekitaran pukul 10.00 WIB.

Kejadian berawal ketika salah seorang korban berprofesi tukang siomay, Dadun (66), sedang memasang gas tiga kilogram tersebut.

"Awalnya, Mang Dadun yang juga korban saat itu ingin memasang gas tiga kilogram. Dia kala itu seusai membeli gasnya langsung pasangin selang regulator ke gas. Ternyata Mang Dadun ini mendengar ada suara 'Sshhhhh' dari bagian gasnya. Dilepas lah selangnya, dan melihat di bagian katupnya atau disebutnya pentil, malah masuk ke dalam gasnya. Bocor lah gas ketika itu," kata Abdul di lokasi kejadian.

Abdul sambil memperagakan ketika Dadun itu panik, langsung gas bocor tersebut dibawa ke samping sumur dekat gerobaknya terparkir di lokasi.

Bahkan Dadun sempat menutup bagian katup gas dengan jempolnya.

"Saking kuatnya semburan gas itu, oleh Dadun dilepas dan dibawa ke samping sumur. Malah, sempat dibalik tabung gasnya didalam kondisi uap gasnya masih menyembur. Nah ketika gas itu (tabung) dibalik, semburan gasnya pun saat itu tertiup angin. Nah, gasnya masuk ke gang-gang dekat sini. Gang ini kan ketutup atap kan, makanya gasnya itu berkumpul di sini, sekejap langsung 'bush'. Pas gas itu bocor, warga yang ramai di sini pada melihat. Baru lah terdengar teriakan minta tolong. Jadi gas memang tidak meledak, tetapi memang bagian katupnya lah yang masuk ke dalam tabung," ucapnya.