Djarot Jelaskan Alasan RPTRA Hasil CSR Lebih Bagus Dibandingkan APBD
Ia menjelaskan, CSR memiliki keleluasaan dalam mengeksplorasi konsep RPTRA yang akan dibangun.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyebutkan alasan dibalik lebih bagusnya pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dari dana CSR dibandingkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Ia menjelaskan, CSR memiliki keleluasaan dalam mengeksplorasi konsep RPTRA yang akan dibangun.
Keleluasaan eksplorasi tersebut karena CSR menyesuaikan dengan budget yang dipersiapkan.
"Karena CSR mempunyai keleluasaan untuk berekspresi, untuk bisa mengembangkan macam-macam sesuai dengan budgetnya," ujar Djarot, saat ditemui di RPTRA Jakpro Asri, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (28/9/2017).
Mantan Wali Kota Blitar itu menambahkan, CSR tidak mempersiapkan budget (biaya) yang memilik angka pasti.
Budget yang mereka siapkan memiliki angka yang bervariasi, bisa saja mereka menyiapkan Rp 1,6 miliar hingga Rp 2 miliar.
Sehingga variasi angka tersebut yang nantinya akan mempengaruhi seberapa bagus RPTRA yang dibangun.
"(CSR) nggak ada budget yang pasti, bisa 1,4 bisa 1,6 bisa lebih dari 2 (miliar)," kata Djarot.
Terkait pembangunan RPTRA, politisi PDI Perjuangan itu menegaskan, jika lahan di DKI untuk pembangunan RPTRA telah tersedia cukup banyak, maka pengadaan lahan sudah tidak diperlukan.
Karena menurutnya, yang terpenting saat ini adalah Pemprov DKI telah menganggarkan APBD yang dialokasikan untuk pembangunan RPTRA pada 2018 mendatang.
"Kalau sudah tersedia lahan yang cukup banyak, nggak usah pengadaan lahan lagi, yang penting anggaran untuk membangun RPTRA tahun 2018 itu tersedia," tegas Djarot.