Polisi: Penganiaya Petugas Parkir Ternyata Bukan Anggota TNI tapi Oknum Dokter
Polisi akhirnya berhasil membongkar kasus penganiayaan terhadap Zuansyah, petugas parkir Mal Gandaria City.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akhirnya Kepolisian Sektor Metro Kebayoranlama berhasil membongkar kasus penganiayaan terhadap Zuansyah, petugas parkir Mal Gandaria City.
Kapolsektro Kebayoranlama, Komisaris Kurniawan Ismail, Sabtu (7/10) mengatakan, pelaku penganiayaan yang berinisial A bukanlah anggota TNI sebagaimana pelaku tersebut mendaku atau mengaku-aku demikian saat menganiaya petugas parkir. Ia, kata Komisaris Kurniawan, adalah dokter pada sebuah klinik.
Baca: Mengaku Anggota TNI, Pria Ini Aniaya Petugas Parkir Gandaria City
Perihal mobil dinas yang dipakai, Kurniawan mengatakan bahwa mobil tersebut adalah mobil dinas istri A.
"Istri pelaku adalah salah satu dokter di RSPAD, dan mobil dinas yang digunakan adalah mobil dinasnya, " kata Kurniawan.
Kurniawan menjelaskan, dari keterangan yang berhasil dihimpun oleh para petiugas Polsek Kebayoranlama, pelaku mengaku kesal terhadap Zuansyah karena dimintai uang parkir.
"Pelaku mengaku emosi karena korban memberikan respon yang tidak baik," kata Kurniawan.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat TNI, Brigadir Jenderal Alfret Denny Tuejeh juga membantah bahwa A merupakan bagian dari TNI AD.
"Yang bersangkutan bukan prajurit TNI AD. Tidak ada nama demikian dalam kesatuan kami, " kata Denny.
Denny juga menegaskan bahwa meskipun menggunakan mobil dinas TNI, tindakan A sama sekali tidak mewakili TNI.
Denny menambahkan keterangannya, istri pelakuopenganiayaan itu memang seorang dokter spesialis anak dan pegawai negeri sipil di RSPAD.
"Mobil dinas yang digunakan adalah mobil dinas istri yang bersangkutan, tapi tindakannya jelas tidak mewakili TNI AD, karena pelakunya bukan anggota kami," kata Denny menegaskan.
Sebelumnya diberitakan, Zuansyah (21), petugas parkir mal Gandaria City, melapor ke Mapolsektro Kebayoranlama setelah dirinya ditinju sebanyak dua kali oleh seorang yang mengaku anggota TNI.
Tak hanya itu, rekan oknum tersebut juga mengancam Zuansyah dengan melepaskan tembakan.
Kejadian berawal saat pelaku penganiayaan hendak keluar dari parkiran basement mal.
Zuansyah, yang berjaga di loket pembayaran karcis, meminta uang parkir sesuai dengan yang tertera di komputer.
Pelaku yang terlihat mengendarai mobil dinas RSPAD berwarna hijau itu tidak terima.
Ia balik bertanya kepada Zuansyah 'Mengapa TNI harus membayar' dan Zuansyah menjelaskan, 'Parkiran gratis hanya berlaku untuk tamu VIP dan pihak hotel'.
Pelaku pun akhirnya membayar uang sebesar Rp 20.000.
Namun tak lama kemudian, pelaku datang lagi bersama seorang pria paruh baya. Dia kemudian memanggil Zuansyah dan mendaratkan dua pukulan ke dagu kirinya.
Belum hilang rasa kaget Zuansyah, rekan pelaku mencabut senjata api, melepaskan tembakan ke atas, dan menyuruh Zuansyah berlutut dan mencium kaki pelaku.
Letusan tembakan itu didengar oleh petugas keamanan dan operasional mal Gandaria City.
Pelaku dan rekannya diajak bermusyawarah. Dalam musyawarah, pelaku kembali melakukan intimidasi dengan meletakkan senjata api di atas meja.
Tidak mencapai titik temu, pelaku lalu meninggalkan kartu nama berinisial A dan mengaku siap dipanggil sewaktu-waktu lewat nomor kontak yang tecantum pada kartu nama.