Baru Sehari KRL Dibuka, Parkir Stasiun Cikarang Semrawut Dikuasai Jukir Liar
Pengoperasian Stasiun Cikarang tidak diikuti ketersediaan lahan parkir yang memadai dari segi luas lahan maupun pengaturannya.
Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, CIKARANG -- Menyusul peresmian pengoperasian Stasiun Bekasi Timur dan KRL Lintas Bekasi-Cikarang oleh Menteri Perhubungan, sejak Minggu (8/10/2017) stasisun tersebut dan Stasiun Cikarang juga mulai beroperasi.
Namun dari pemantauan Warta Kota di lapangan tercatat, Minggu, pengoperasian Stasiun Cikarang tidak diikuti ketersediaan lahan parkir yang memadai dari segi luas lahan maupun pengaturannya.
Kendaraan terlihat belum dapat memasuki lahan parkir lantaran beberapa bagian belum rampung pengerjaannya. Warga yang ingin mencoba KRL rute baru Jakartakota-Cikarang atau sebaliknya terpaksa memarkir kendaraan mereka di jalan masuk stasiun.
Lahan parkir yang ada pun terlihat dikuasai juru parkir (jukir) liar setempat yang menarik biaya hingga Rp 5.000 per kendaraan roda empat. Pengaturan parkir juga terlihat semrawut.
Terpantau pula adanya kendaraan roda empat yang diparkir secara memanjang ke arah gerbang stasiun sehingga memakan ruang lebih dari separuh lebar jalan.
Akibatnya pada siang hari tak ada lagi mobil yang bisa masuk. Arus jalan manusia pun terganggu.
Warta Kota yang mencatat adanya para jukir liar yang mengatur kendaraan secara semena-mena menemukan cara mereka memarkir mobil secara paralel. Setelah itu membiarkan pengemudi mengunci kemudi dan rem tangan kendaraan.
Akibatnya begitu pemilik mobil yang kendaraannya diparkir di bagian tengah ingin keluar dari lokasi parkir, mereka tak bisa berbuat apa-apa. Apalagi kendaraan yang diparkir secara paralel di sekelilingnya dipasang rem tangannya.
"Wah kacau ini. Orang-orang ini pulang kapan? Bisa malam nanti mereka baru pulang," kata Sofyan (40), seorang pemilik movil yang kebingungan lantaran membawa serombongan keluarganya untuk mencoba KRL.
Pria tersebut bersama keluargnya berangkat menggunakan KRL dari Stasiun Cikarang pada pagi hari sehingga siang harinya sudah kembali lagi ke stasiun tersebut.
"Tadi pagi sepi di sini. Saya pikir bener ngaturnya orang-orang ini. Tahunya ngawur juga," kata Sofyan. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)