Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan standart fasilitas toilet yang dibangun di halte tersebut disesuaikan dengan standar Jakarta sebagai kota metropolitan.

"Standart kita sudah standar kota metropolitan, kita dorong standart pelayanan publik (menggunakan) standart internasional, makanya ada Smart Toilet," ujar Djarot, saat meresmikan Smart Toilet di Halte Transjakarta di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (9/10/2017).

Baca: Komisioner Tegaskan SIPOL Bukan Peraturan Sepihak KPU

Ia mengaku sudah mencoba toilet yang kini bisa digunakan untuk masyarakat umum.

Menurutnya fasilitas tersebut sangat layak dan bagus.

Karena itu, mantan Wali Kota Blitar itu meminta kepada Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono agar menyampaikan halte yang sekiranya bisa dibangun Smart Toilet, kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan DKI Isnawa Adji.

Baca: Jelang Lengser dari Kursi Gubernur, Djarot: Bukan Meninggalkan, Tapi Bebas Tugas

"Saya sudah coba ya, (toiletnya) sangat bagus, saya minta halte-halte yang sibuk, yang banyak penumpangnya, dikasih Smart Toilet," jelas Djarot.

Selain halte Transjakarta, Djarot juga ingin agar pasar tradisional, Taman Kota, hingga Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) juga ditempatkan fasilitas tersebut.

Sehingga cita-cita dirinya dan Gubernur DKI sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), untuk memiliki toilet bersih bisa terwujud.

"Termasuk di Pasar, di Taman Kota, RPTRA ini harus dikasih, ini cita-cita kita, Pak Ahok dan saya, agar toilet itu bersih dan harus tidak jorok," kata Djarot.

Baca: Penggunaan Smart Toilet Gratis Selama 3 Bulan

Tidak hanya itu, politikus PDI Perjuangan itu secara tegas meminta agar toilet yang dibagun di taman kota juga setara dengan level 'bintang lima'.

"Bahkan (toilet) di taman itu harus selevel kayak di hotel lah," ucap Djarot.

Smart Toilet merupakan perwujudan bentuk kerjasama dari PT Transjakarta, PT PAM Jaya, dan PD PAL Jaya.