TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa hukum dua bos First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan, Deski, mengungkapkan bahwa kliennya sangat terpukul setelah melihat barang-barang di rumahnya acak-acakan usai penggeledahan polisi.

"Bu Anniesa sempat sedih, kembali ke rumahnya tapi kondisi rumahnya  barangnya acak-acakan," ujar Deski kepada wartawan di kantor Peradi, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (25/10/2017).

Bahkan Andika mengungkapkan kepada Deski bahwa barang miliknya banyak yang hilang.

"Kata pak Andika banyak barang yang hilang," kata Deski.

Bahkan Deski mengungkapkan bahwa penyidik belum memberi tahu pengacara bahwa barang tersebut hilang atau disita.

"Gak ada kalau itu disita atau hilang. Sampai sekarang saja sitaan dua hape bapak Andika belum dikasih," ungkap Deski.

Baca: Akbar Tandjung Ajak Pemuda Sukseskan Agenda Politik 2018-2019

Seperti diketahui penyidik memperkirakan total jumlah peserta yang mendaftar paket promo umrah yang ditawarkan First Travel sejak Desember 2016 hingga Mei 2017 sebanyak 72.682 orang.

Dalam kurun waktu tersebut, jumlah peserta yang sudah diberangkatkan 14 ribu orang. Jumlah yang belum berangkat sebanyak 58.682 ribu orang.

Sementara perkiraan jumlah kerugian yang diderita jamaah atas kasus ini sebesar Rp 848,7 miliar yang terdiri atas biaya setor paket promo umrah dengan total Rp 839 miliar dan biaya carter pesawat dengan total Rp 9,5 miliar.