TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Grup Danone di Indonesia menggandeng SOS Children’s Villages Indonesia menggelar program Food for Better Days untuk mengajak generasi muda lebih mencintai dan mengoptimalkan potensi bahan pangan lokal dan membangun Ketahanan Pangan Indonesia.

Melalui program ini, Grup Danone di Indonesia juga mendorong generasi muda untuk menanam sumber pangan lokal di halaman rumah masing-masing.

Kegiatan ini selaras dengan dengan Tema Hari Pangan 2017 “Menggerakkan Generasi Muda dalam Membangun Pertanian Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia”.

Corporate Communication Director Grup Danone di Indonesia, Arif Mujahidin menjelaskan, kegiatan ini sejalan dengan misi Danone, yaitu menyediakan makanan dan minuman yang sehat bagi sebanyak mungkin orang dan Food for Better Days dapat menjadi media untuk menanamkan kepada generasi muda mengenai pentingnya Ketahanan Pangan Nasional melalui pengembangan potensi bahan lokal.

"Pada tahun ini, Danone meluncurkan slogan #OnePlanetOneHealth dimana kami percaya bahwa generasi yang sehat hanya dapat dihasilkan dengan makanan dan lingkungan yang sehat. Kami juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergabung pada Gerakan Revolusi Pangan dimana salah satunya adalah usaha dalam menggali sumber potensi lokal yang ada di sekitar kita,” ungkap Arif usai membuka kegiatan di Jakarta, Minggu (20/10/2017).

Menurut Arif kegiatan ini juga melibatkan karyawan Danone untuk meluangkan waktu dan tenaga dalam kegiatan sukarela (volunteer). Melalui kegiatan seperti ini, karyawan dapat menjadi penggerak untuk mewujudkan misi Perusahaan.

Para karyawan tersebut ikut memasak dan menyajikan makan siang dengan bahan pangan lokal seperti jagung, ubi ungu, dan singkong bagi anak-anak di SOS Children’s Villages Indonesia.

Sebelumnya, para karyawan yang menjadi relawan ini juga menyumbangkan bahan-bahan pangan sehat seperti, susu, biskuit, kacang hijau, sembako dan lainnya.

Untuk menambah antusiasme anak-anak dan para ibu, praktik pengolahan makanan juga ditampilkan dengan demo masak dari Chef Rama yang memang memiliki keahlian untuk mengolah bahan pangan lokal.

Tak hanya pengetahuan mengenai bahan pangan lokal, para relawan juga memberikan edukasi seputar gizi seimbang dan hidrasi sehat kepada anak-anak melalui dongeng.

Relawan yang dipandu oleh Komunitas Indonesia Berkebun juga mengajarkan kepada geenrasi muda cara menanam pangan lokal seperti buah-buahan dan sayur-sayuran di pekarangan rumah mereka.

Hal ini guna memasyarakatkan optimalisasi lahan pekarangan dengan memproduksi kebutuhan pangan oleh keluarga serta momentum dalam peningkatan kepedulian pola pangan yang lebih sehat.

National Director SOS Children's Villages Indonesia, Gregor Hadi Nitihardjo menyatakan, salah satu upaya yang dilakukannya adalah menjalankan pengasuhan berbasis keluarga untuk menjamin pemenuhan gizi setiap anak.

"Kami di SOS Children’s Villages Indonesia bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan swasta untuk memastikan setiap anak di bawah naungan kami mendapat gizi yang baik. Karena itu, kami sangat mendukung program yang dijalankan oleh Danone ini," kata Gregor.

Melalui kegiatan ini, semoga para Ibu bisa semakin kreatif menyajikan makanan yang bergizi dan lezat untuk anakanak mereka, demikian Gregor Hadi Nitihardjo.

Indonesia memiliki potensi pangan lokal yang belum dapat dioptimalkan. Berdasarkan Global Food Security Index (GFSI) 2016, ketahanan pangan Indonesia mengalami peningkatan terbesar di dunia dengan indeks 2,7.

GFSI 2016 juga mencatat bahwa aspek ketersediaan pangan kita juga naik ke peringkat 66. Hal ini akan semakin meningkat apabila generasi muda kita juga berperan untuk turut mengembangkan bahan pangan lokal, baik dalam menanam maupun mengolahnya.