Kisah 100 Personil Brimob Kalbar Selamatkan Karyawan Pabrik Petasan
Sebanyak 200 personil Brimob Kalbar ini baru tiba kemarin malam di Tangerang dan ditempatkan di dua lokasi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Proses penyelamat karyawan pabrik petasan dan kembang api di Tangerang tidak lepas dari bantuan cepat 100 BKO Brimob Polda Kalimantan Barat.
Mereka dipimpin AKBP Raymond M Masengi.
Sebanyak 200 personil Brimob Kalbar ini baru tiba kemarin malam di Tangerang dan ditempatkan di dua lokasi.
Sebanyak 100 personil di Polsek Benteng Tangerang dan di Polsek Teluk Naga.
Brimob yang bertugas Polsek Teluk Naga, tinggal di sebuah GOR di dekat pabrik mercon atau petasan PT Panca Buan Cahyadi, Kompleks Pergudangan 99, Jalan Salembaran Jati, Desa Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Kamis (26/10/2017) pagi.
Baca: Warga Datangi Posko DVI RS Polri Cari Anggota Keluarga Korban Pabrik Petasan
AKBP Raymond M Masengi mengisahkan pada pukul 09.00 WIB, setelah melaksanakan apel pagi, satu kompi personil tengah disiapkan untuk menggelar patroli.
Pada saat mempersiapkan itu, menurut AKBP Raymond M Masengi, tiba-tiba terdengar suara kencang rentetan ledakan seperti suara tembakan.
"Dan setelah kita lihat ternyata ada ledakan besar. Disitu kami baru tahu ada terjadi kebakaran. Persis dekat kita tinggal," kisah AKBP Raymond M Masengi, saat diwawancarai Kompas TV dalam program Breaking News, Kamis (26/10/2017) malam.
Pada saat itu, 100 personil Brimob berusaha mendekat ke lokasi kejadian perkara di Kompleks Pergudangan 99, Jalan Salembaran Jati, Desa Cengklong, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
"Karena posisinya terkunci, kami tahu ada banyak karyawan di dalam," ucap AKBP Raymond M Masengi.
Akhirnya, dengan alat seadanya bersama masyarakat sekitar, kata AKBP Raymond M Masengi, anggotanya membantu untuk menyelamatkan para karyawan yang terjebak di dalam pabrik petasan yang tengah dilanda kebakaran.
Baca: Cerita Karyawan Selamatkan Diri dari Kebakaran Pabrik Petasan
"Dengan alasan kemunusiaan tanpa mengindahkan risiko yang ada, anggota berusaha menjebol tembok. Karena posisinya sudah cukup sulit. Saat itu juga asap sudah sangat banyak dan di setiap tempat sudah muncul api," kenangnya.