Pengakuan Blak-blakan Pelanggan Soal Keberadaan 'Surga Dunia' di Hotel Alexis
Menurutnya, biaya pijat dengan terapis impor tersebut juga berbeda dengan terapis lokal Indonesia.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pernah menyebut lantai 7 hotel Alexis sebagai surga dunia.
"Di hotel-hotel ada enggak prostitusi? Ada. Prostitusi artis di mana? Di hotel. Di Alexis itu, lantai 7 surga dunia lho. Di Alexis, surga bukan di telapak kaki ibu, tetapi di lantai 7," kata Basuki, Selasa (16/2/2016) seperti dikutip Kompas.com.
Hal tersebut diakui salah satu pelanggan Alexis yang enggan disebut namanya.
Menurutnya, para terapis di Alexis berasal dari mancanegara.
"Memang benar, terapis (pemijat) nya dari berbagai negara di dunia, ada Vietnam, Thailand, Uzbekistan, Rusia, hingga China," ujarnya, Senin (30/10/2017).
Menurutnya, biaya pijat dengan terapis impor tersebut juga berbeda dengan terapis lokal Indonesia.
"Kalau lokal Rp 1,4 juta, kalau yang impor, Rp 2,4 juta, jadi selisih Rp 1 juta," ujarnya lagi.
Seperti diketahui, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemprov DKI (PTSP) tak memperpanjang izin usaha Hotel Alexis.
Surat permohonan tanda daftar usaha pariwisata (TDUP) yang diajukan PT Grand Ancol Hotel (pengelola Alexis), tak dapat diproses PTSP berdasarkan surat pada 27 Oktober 2017.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP DKI Jakarta, Edy Junaedi menandatangani surat tersebut.
Surga dunia di lantai 7
'Surga dunia', istilah ini terlontar dari mulut Basuki Tjahaja Purnama saat masih menjabat Gubernur DKI.
Ketika itu, pria yang karib disapa Ahok tersebut memarahi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Catur Laswanto.
Sebab, Catur menyebut tidak ada praktik prostitusi maupun pekerja seks komersial (PSK) di Hotel Alexis, Jakarta Utara.
"Saya baru saja marahin Kadisparbud, apaan ngomong Alexis enggak ada pelacuran. Saya bilangin ke dia, 'Bilang saja ada (prostitusi di Alexis),'" kata Ahok seperti dikutip dari KOMPAS.com pada berita yang dipublikasikan 16 Februari 2016 silam.
Catur pun kembali mengecek Hotel Alexis, hingga kemudian melapor kepada Basuki.
"Begitu sudah turun, dia bilang, 'Waduh Pak, semua jenis (PSK) dari negara-negara ada, Pak,'" kata Ahok seraya tertawa.
Lantas, Ahok bertanya kepada Catur, apakah Pemprov DKI Jakarta dapat menutup Hotel Alexis.
Catur mengatakan, Pemprov DKI Jakarta tidak memiliki bukti aktivitas prostitusi di sana.
Hal itu sesuai dengan laporan petugas yang turun ke lapangan.
Bahkan, Ahok menyebut prostitusi kelas atas di Hotel Alexis terdapat di lantai 7.
"Di hotel-hotel ada enggak prostitusi? Ada. Prostitusi artis di mana? Di hotel. Di Alexis itu, lantai 7 surga dunia lho. Di Alexis, surga bukan di telapak kaki ibu, tetapi di lantai 7," kata Ahok.
Waktu berlalu, jabatan Gubernur DKI pun kini berpindah tangan ke sosok mantan Menteri Mendikbud, Anies Baswedan.
Izin disetop
Izin tidak diperpanjang
Nasib 'surga dunia' tersebut kini berada di titik nadir, karena izin usahanya tidak diperpanjang lagi.
Ya, Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno, tidak memperpanjang izin usaha Hotel dan Griya Pijat Alexis.
Surat tidak diperpanjangnya izin usaha Alexis telah diterbitkan pada Jumat (27/10/2017).
"Kita mengambil keputusan untuk tidak meneruskan izin usaha bagi Alexis," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (30/10/2017), seperti dikutip dari KOMPAS.com.
Alasannya: salah satunya yakni banyaknya keluhan dari masyarakat.
"Kita tegas, kita tidak menginginkan Jakarta menjadi kota yang membiarkan praktik-praktik prostitusi dan kita mendengar laporan, mendengar keluhan dari warga, dan juga pemberitaan-pemberitaan," kata dia.
Tapi, Anies enggan merinci bukti-bukti yang dikantongi Pemprov DKI Jakarta.
"Ada, ada laporan-laporan, dan lain-lain. Masa mau dirinci praktik gitu," ucap Anies.
Selain adanya dasar untuk tidak memperpanjang izin Alexis, Anies juga menegaskan langkahnya untuk memenuhi janji kampanyenya pada Pilkada DKI.
WARTA KOTA/Ahmad Sabran