TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Bambang Harianto (31), yang berprofesi sebagai sopir rental, mengaku menjadi korban begal atau perampasan motor di Jalan Raya Citayam, RT 3/6, Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Depok, tepatnya di depan GOR Ratujaya, Selasa (7/11/2017) dinihari sekira pukul 02.30 WIB.

Para pelaku merampas sepeda motor Honda Vario warna silver yang dikendarainya.

Bukan itu saja, para pelaku yang berjumlah sedikitnya dua orang juga sempat mendorong Bambang, hingga nyaris jatuh ke kali di sisi Jalan Citayam.

Dengan tergopoh warga Rt 3/4, Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor tersebut berhasil naik dari sisi kali dan akhirnya terkapar di pinggir Jalan Citayam dengan kondisi tak sadarkan diri.

Kondisi Bambang yang terkapar dan tak sadarkan diri diketahui pertama kali oleh Hadiman Hartono penjaga GOR Ratujaya, Selasa pagi.

Baca: Pembuat Meme Novanto Ditangkap Polisi, Kalla: Kalau Semua Meme Harus Diadili Capeklah Pengadilan

Hardiman lalu melaporkan kondisi Bambang yang sangat lemah itu ke polisi, yang kemudian mengevakuasinya ke GOR Ratujaya.

"Awalnya saya kira dia sudah meninggal. Tapi ternyata masih ada nafasnya," kata Hardiman.

Menurut Hardiman, saat itu Bambang mengaku sudah menjadi korban begal motor dan motornya dibawa kabur pelaku.

Bambang diketahui mengalami luka memar di pinggang kirinya dan kondisinya masih sangat tampak trauma saat dibawa ke GOR Ratujaya.

Ia kemudian dievakuasi ke RS Harapan di Jalan Pemuda, Pancoran Mas, Depok untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

"Dompet dan STNK, ada di jok motor saya yang dibawa kabur," katanya lemah saat akan dibawa ke RS Harapan oleh petugas polisi, Selasa.

Kapolsek Pancoran Mas Komisaris Roni Wowor memastikan pihaknya akan mendalami kasus ini.

Dari informasi dan temuan awal, diduga Bambang memang merupakan korban perampasan motor.

Pihaknya telah memeriksa saksi dan akan meminta keterangan korban lebih jauh untuk mengidentifikasi pelaku perampasan motor.

"Korban sudah dibawa ke RS Harapan di Jalan Pemuda, untuk dirawat," katanya.

Penulis: Budi Sam Law Malau