Sandiaga Ingin Ubah Pasar Tanah Abang Seperti Grand Bazar di Istanbul
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bermimpi mengubah kawasan pasar Tanah Abang menjadi Grand Bazar seperti Istanbul.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com,Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bermimpi mengubah kawasan pasar Tanah Abang menjadi Grand Bazar seperti Istanbul.
Ia mengatakan nantinya kawasan Tanah Abang akan dijadikan sebagai Transit Oriented Development (TOD) dengan pusat fashion terbesar.
Baca: Ketua DPRD Akan Beri Masukan Kepada Anies Soal Pencabutan Larangan Sepeda Motor di Thamrin
"Jangka panjangnya semua juga sudah tahu bahwa Tanah Abang akan jadi suatu Transit Oriented Development yang sangat besar dengan grand vision sebagai pusat perekonomian Asia Tenggara," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2017) sore.
Ia ingin kawasan Tanah Abang bisa seperti Grand Bazar di Istanbul, Turki.
"Kapasitasnya tidak kalah dengan Grand Bazar di Istanbul," kata Sandi.
Baca: Perdana Hadir di Rapat Paripurna DPRD, Sandi: Pantas Tidak Kita Pakai Jas
Mantan pengusaha ini mengatakan, penataan Kawasan Tanah Abang memiliki potensi untuk meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat DKI Jakarta.
"Ini berpotensi meningkatkan aspek dari komersial baik ekonomi bagi masyarakat DKI Jakarta," ujar Sandiaga.
Mimpi besar Sandiaga juga ia sampaikan dihadapan beberapa tokoh-tokoh masyarakat di Tanah Abang yang memenuhi undangan pertemuan dengan Sandiaga Uno di Balai Kota,Selasa Sore.
Baca: Jusuf Kalla: Kalau Gentlemen, Mahatir Harus Ralat Pernyataanya Mengenai Orang Bugis
"Jadi kehadiran mereka (PKL) di situ perlu dibina, perlu di tata, dalam suatu kelompok mutual respect, dan tentunya berkesimbungan. Tanah Abang memiliki nilai historis, kita lihat dari geografisnya Tanah Abang berada di tengah Jakarta," ujar Sandi.
Saat ini, Sandiaga Uno masih merahasiakan hasil perumusan jangka pendek penataan kawasan Tanah Abang.
Ia hanya memastikan keberadaan pejalan kaki, pedagang kaki lima, transportasi, dapat tersosialisasikan dengan baik.
"Jangka pendeknya sudah diputuskan tapi belum kita rilis. Penting kita memuliakan para pejalan kaki, memperdayakan pedagang kaki lima, menata dan menertibkan sistem transportasi dan memastikan pembangunan trotoar dan jalan itu berjalan dengan baik dan sosialisasi yang cukup," ujar Sandi.