APBD DKI Jakarta 2018 Naik, Ini Jawaban Sandiaga Uno
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno membeberkan alasan kenaikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno membeberkan alasan kenaikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018.
Sandiaga mengatakan kenaikan anggaran lebih banyak digunakan untuk meningkatakan pendidikan melalui Kartu Jakata Pintar (KJP) Plus.
"Kenaikan anggaran di KJP Plus. Kita fokus di pendidikan tadi. Berikutnya kita fokus di kesehatan, ada sebuah usaha yang konkret yang menghadirkan universal health care. Jadi nanti 100 persen warga Jakarta terlindungi kesehatannya," ujar Sandiaga di Balai Kota, Monas, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2017).
Selain itu, Pemerintahan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno juga akan memberikan fokus pemberdayaan masyarakat.
"Kita juga ingin fokus untuk program pemberdayaan yang berbasis masyarakat, khususnya kelas menengah, menengah ke bawah. Nah ini yang kita sekarang dorong dengan program-program KJP Plus, Rumah DP 0 rupiah. Kita juga ada program OK OCE yang walaupun jumlahnya kecil, tapi ini akan masif di lapangan karena akan berbentuk gerakan," ujar Sandiaga.
Baca: Ada Temuan Pengemis Punya Uang 23 Juta, Sandi 2 Bulan Sekali Akan Sisir Data Kemiskinan
Sebelumnya diberitakan, usai rapat di Gedung Blok G, Balai Kota, Monas, Jakarta Pusat, Sandi memaparkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2018 Provinsi DKI Jakarta yang diusulkan mencapai Rp 76 triliun.
"Total 76 (triliun), tadi yang ditayangkan 76 (triliun) dengan total anggaran untuk penebalan yang masih kita sisir satu-satu, kita pastikan semua kegiatan itu kembali ke mandat yang kita usung," kata Sandiaga, (3/11/2017) lalu.
Padahal, di tahun 2017 DPRD DKI Jakarta mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD DKI tahun 2017 menjadi Perda. Total APBD DKI 2017 Rp 70.191.958.203.554.