Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pedagang Obat Gadungan Resahkan Warga Matraman

Sejumlah warga Jalan Kelapa Tinggi RW 08, Matraman, Jakarta Timur, mengaku resah dengan keberadaan penjual obat gadungan.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Pedagang Obat Gadungan Resahkan Warga Matraman
THINKSTOCKPHOTOS
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah warga Jalan Kelapa Tinggi RW 08, Matraman, Jakarta Timur, mengaku resah dengan keberadaan penjual obat gadungan.

Keresahan tersebut bukan semata-mata obat yang dijual tanpa resep dokter, namun ada warga yang setelah minum obat tersebut mendadak pusing seperti keracunan, sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit.

Kejadian tersebut dibenarkan oleh Sri Yatmini (54), warga RW 08 yang membeli obat dari salah satu pria yang menawarkan obat tersebut.

"Iya, itu kejadian Hari Rabu (15/11/2017). Ada orang berpakaian rapi nawarin obat," kata Sri saat ditemui, Jumat (17/11/2017).

Menurut Sri, ada dua pria perpakaian rapi datang ke rumahnya menawarkan pengecekan kesehatan. Selanjutnya, suami Sri yang melakukan pengecekan kesehatan tersebut.

Baca: Kecelakaan Hebat Truk Vs Truk di Jalan Lingkar Selatan Desa Tatah Layap

Setelah dilakukan pengecekan dengan alat yang mereka bawa, oknum tersebut mendiagnosis pankreas sang suami rusak. Selanjutnya, mereka menawarkan obat untuk menyembuhkannya. Harganya pun tak tanggung-tanggung, sekitar Rp 370 ribu untuk 60 tablet.

BERITA TERKAIT

"Dia bawa alat lengkap, saya enggak tahu, ada monitornya begitu. Terus kalau tanda merah berarti rusak," ujarnya.

Karena merasa takut sakitnya akan berbahaya, Sri memutuskan membeli obat tersebut. Namun tak berselang lama, ia mendapat informasi bahwa ada warga yang habis meminum obat tersebut dilarikan ke rumah sakit.

"Itu juga belum diminum, dikasih tahu katanya ada yang dibawa ke rumah sakit gara-gara ikut pengobatan tersebut," ungkapnya.

Baca: Relawan Berharap Jokowi Ambil Satu Menterinya unuk Jadi Cawapres di 2019

Salah satu anggota Ketua RW 08 membenarkan kejadian tersebut memang terjadi di wilayahnya.

"Iya benar kemarin memang ada. Jadi gini, jadi memang ada beberapa orang mau minta izin ke RW, tapi karena RW tidak ada, ketemu sama ibu. Dari situ minta Izin, tapi karena RW enggak ada di rumah, jadi enggak dapat izin. Tapi oknum tersebut nawarin tanda tangan buat data. Ternyata tanda tangan tersebut disalahgunakan," tutur pria yang enggan menyebutkan namanya itu.

Setelah itu, lanjutnya, sejumlah orang tersebut berkeliling, namun ia tak mengetahui secara pasti siapa korban yang dilarikan ke rumah sakit setelah minum obat tersebut.

"Setelah ada yang dibawa ke rumah sakit, Pak RW marah-marah ke oknum tersebut, akhirnya tiga orang diamankan," jelasnya.

Korban yang dilarikan ke rumah sakit diketahui bernama Karyoto (55), warga RT 11. Menurut keterangan dari keluarganya, Karyoto dilarikan ke rumah sakit setelah mengonsumsi obat tersebut.

"Saya sih enggak tahu pasti gimana kejadian. Tapi memang ada yang nawarin pemeriksaan kesehatan, lalu nawarin obat. Setelah minum, katanya pusing-pusing, langsung di bawa ke rumah sakit," beber Suhari (55), kakak ipar Karyoto.

Menurut Suhari, Karyoto memang punya riwayat sakit stroke, tapi masih dapat berjalan dan beraktivitas seperti biasa.

"Saya juga kurang paham itu keracunan atau apa," cetusnya.

Saat dikonfirmasi, pihak Polsek Matraman tidak mengetahui kabar tersebut. "Belum ada laporan, nanti saya coba cek," ucap Kapolsek Matraman Kompol Suparidi.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas