Pembunuh Bayaran Paling Ditakuti di Indonesia Menyesal Telah Membunuh Wanita
Iwan Cepi (75), seorang pembunuh bayaran paling ditakuti di Indonesia mengaku sudah tobat. Hal itu diungkapkannya saat diwawancara oleh On The Spot Tr
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Iwan Cepi (75), seorang pembunuh bayaran paling ditakuti di Indonesia mengaku sudah tobat. Hal itu diungkapkannya saat diwawancara oleh On The Spot Trans 7, Rabu (15/1/2017).
Iwan menuturkan, bahwa dipenjara selama satu dekade telah mengubah hidupnya.
Iwan, yang kini sudah renta itu dulunya disebut-sebut sebagai pembunuh yang bengis saat melakukan aksinya.
Iwan adalah anak dari Murtado, seorang jawara Betawi yang dikenal dengan sebutan 'Macan Kemayoran'.
Baca: MKD: Belum Ada Permintaan KPK Geledah Ruang Kerja Novanto
Dalam perjalanan hidupnya, Iwan pernah menjadi seorang tentara selama delapan tahun.
Akan tetapi, ia memutuskan keluar karena merasa tidak disiplin.
"Kalau keluar, saya memang lupa dengan kedisiplinan saya," ujarnya.
Setelah itu, ia kemudian menjadi pembunuh bayaran, dengan target orang-orang kaya sesuai orderan yang didapatkannya.
Orang-orang kaya itu meminta Iwan untuk membunuh pesaing bisnis mereka.
Iwan mengaku sudah membunuh sejak tahun 70-an.
Baca: Kerajinan Akar Pohon Senilai Jutaan Rupiah Berawal dari Memancing
Saat membunuh, ia tidak memikirkan para korban, lantaran ia hanya mengacu pada bayaran yang akan didapatkan.
Menurutnya, pengalaman masa lalunya itu sekarang menjadi beban hidupnya, lantaran ia merasa bersalah karena telah membunuh orang-orang yang tidak bersalah.
"Yang paling saya ingat adalah yang terakhir, karena dia adalah seorang perempuan,perasaan saya ada, tidak teganya, karena ia perempuan, karena itulah saya menyesal" tutur Iwan.
Sebagai imbalan atas pekerjaannya yang melenyapkan nyawa orang lain itu, Iwan mengaku dibayar 2-25 juta rupiah.
"Bayarannya 2 juta, tapi yang terakhir ini 25 juta," katanya.