Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rian Ernest: Sunny Bukan Staf Pak Ahok

Atas dasar itulah mengapa Sunny mengaku tidak digaji oleh Ahok, melainkan oleh perusahaan tempatnya bekerja, yakni Rajawali Corporate.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Rian Ernest: Sunny Bukan Staf Pak Ahok
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Sunny Tanuwidjaja tiba di kantor KPK Jakarta untuk diperiksa, Senin (25/4/2016). Sunny diperiksa sebagai saksi kasus suap pembahasan rancangan peraturan daerah (raperda) mengenai reklamasi dengan tersangka Muhammad Sanusi. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rian Ernest, mantan staf bidang hukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan bahwa Sunny Tanuwidjaja bukan merupakan bagian dari staf Ahok.

Nama Sunny sempat menjadi buah bibir ketika menjadi saksi dalam persidangan mantan Presiden Direktur Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja, dan asistennya, Trinanda Prihantoro.

"Sunny itu bukan staf Pak Ahok, Mas. Dia itu cuma sekadar teman diskusi Pak Ahok saja," kata Rian saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/11/2017).

Rian mengatakan, Ahok dan Sunny memang kerap berdiskusi soal politik. Namun, hal itu tak serta merta membuat Sunny langsung menjadi staf Ahok.

Atas dasar itulah mengapa Sunny mengaku tidak digaji oleh Ahok, melainkan oleh perusahaan tempatnya bekerja, yakni Rajawali Corporate.

"Saya tidak digaji dengan dana operasional gubernur seperti staf yang lain. Saya hanya dapat gaji dari tempat kerja saya yang satu lagi, di Rajawali Corporate," ujar Sunny, saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, beberapa waktu lalu.

 Rian menegaskan, semua staf Ahok digaji menggunakan APBD DKI Jakarta yang diambil dari uang operasional gubernur. Saat menjadi staf Ahok, Rian mengaku digaji sebesar Rp 20 juta. 

Berita Rekomendasi

"Kami (staf) ini digaji tiap bulan langsung ditransfer ke Bank DKI dari uang APBD yang masuk dalam biaya penunjang operasional gubernur yang jumlahnya gede itu. Saya sendiri waktu itu digaji Rp 20 juta per bulan," kata Rian.

Adapun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya ingin orang-orang yang bekerja di belakangnya digaji dengan APBD, bukan dana perusahaan swasta.

Dia meminta wartawan untuk membandingkan pembiayaan tim gubernur yang dulu dengan sekarang.

"Sekarang Anda cek saja di berita-berita dulu, dulu dibiayai oleh siapa? Anda bandingkan saja. Lebih baik Anda bandingkan dan lihat dulu dibiayai dengan siapa, sekarang dengan siapa," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan.

Anies tidak menjelaskan apakah yang dia maksud adalah staf pribadi mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Anies hanya menegaskan penggunaan dana APBD untuk gaji timnya membuat mereka 100 persen kerja untuk Pemprov DKI Jakarta. 

Dalam RAPBD DKI Jakarta 2018, Anies memasukkan anggaran honor untuk anggota TGUPP sebesar Rp 28 miliar. Padahal pada rancangan draft yang belum dibahas di DPRD DKI Jakarta, angka tersebut hanya Rp 2,3 miliar.(Ridwan Aji Pitoko)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Rian Ernest: Sunny Tanuwidjaja Bukan Staf, Hanya Teman Diskusi Ahok

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas