Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sandiaga Uno: 60 Persen Aset DKI Perlu Disisir

"Masih di level 60 persen yang belum kita tindak lanjuti. Jadi harus digenjot terus supaya bulan-bulan ke depan ini bisa semuanya ditindaklanjuti."

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sandiaga Uno: 60 Persen Aset DKI Perlu Disisir
Tribunnews.com/Rizal Bomantama
Sandiaga Uno. 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno mengatakan pihaknya perlu melakukan penelusuran pada 60 persen aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk meraih predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).

"Masih di level 60 persen yang belum kita tindak lanjuti. Jadi harus digenjot terus supaya bulan-bulan ke depan ini bisa semuanya ditindaklanjuti," ujar Sandiaga, Senin (27/11/2017).

Sandiaga mengatakan Pemerintah DKI Jakarta telah menyisir lebih dari 6.000 aset dan berusaha meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

"Kemarin kita mencatat lebih dari 6.000, sekarang sudah di bawah 6.000. Ini menyelesaikan akar-akar permasalahannya sehingga Insya Allah nanti ke depannya WTP itu bisa menjadi sebuah sistem," kata Sandi.

Baca: Anggaran Air Mancur Dihapus, Sandiaga Bantah Ketua DPRD DKI yang Meminta Renovasi

Ia mencontohkan salah satu cara penyelesaian temuan BPK terkait aset Pemprov DKI.

" Pertama, pencatatan piutang memerlukan aggregator bank untuk memastikan setiap pembayar pajak yang masuk ke BPRD itu terkonsolidasi di satu account. Nah itu, kita sudah minta tolong Bank DKI untuk melakukan itu," kata Sandi.

Berita Rekomendasi

Sandiaga pun mengaku terus melakukan penyisiran pada aset yang ada dalam capaian WTP.

"Jadi ya harus kerja printilan sih, tapi ya memang saya pelototin satu-satu. Selama ini, sebelum ini, belum dipelototin satu-satu. Kita ingin dengan kita detail, line by line seperti ini, progresnya bisa tercapai. Semuanya sih semangat," kata Sandiaga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas