TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi A DPRD Jakarta William Yani mempertanyakan implementasi program kerja gubernur dan wakil gubernur baru Jakarta di RAPBD 2018.

“Sejak rapat Badan Anggaran kemarin Senin (27/11/2017) dan hari ini Selasa (28/11/2017) saya belum dengar program gubernur dan wakil gubernur baru seperti Oke Oce dan Oke OTrip. Oke OTrip ini nanti mekanismenya seperti apa kok bisa dari rumah ke kantor naik kendaraan umum hanya Rp 5 ribu,” tanyanya dalam rapat yang diadakan di Gedung DPRD Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2017).

Kepala Dinas Perhubungan Jakarta, Andri Yansyah menjawab pertanyaan itu dengan menyebut program Oke OTrip sudah berulang kali dibahas dengan Komisi B DPRD Jakarta.

Ia pun menjelaskan mekanisme pelaksanaannya di depan rapat yang dibuka untuk umum tersebut.

Baca: Mendagri Bandingkan Emil Dardak dengan Jokowi Saat Jadi Capres

“Tarif Rp 5 ribu itu dari rumah sampai kantor dengan estimasi waktu tiga jam. Kami akan kerjasama dengan enam bank untuk menyediakan kartu bagi pelanggan.”

“Misal dari rumah naik angkot kita tap kartu kena tarif Rp 4 ribu, lanjut kopaja tap lagi kena Rp 1.000, dan ketika pindah naik Transjakarta mereka tap lagi tapi tidak kena tarif lagi karena sudaj Rp 5 ribu. Sebaliknya jika dimulai dari Transjakarta masyarakat tap kena tarif Rp 3.500, lanjut naik kopaja tap lagi kena Rp 1.500, dan saat naik angkota tap lagi mereka tidak akan kena tarif lagi.”

“Kami sudah tetapkan jalur ujicoba yaitu di Grogol, Lebak Bulus, Marunda, dan Duren Sawit,” jelas Andri Yansyah.

Baca: Saat Sandiaga Beri Kejutan Ulang Tahun untuk Istrinya di Balai Kota

Dalam program Oke OTrip itu eksekutif dan legislatif telah menetapkan program jangka pendek selama 100 hari sampai jangka pendek selama tiga tahun yang menargetkan semua angkutan akan terintegrasi dengan Transjakarta.

Saat ini pihak Kadishub masih akan membicarakan kerjasama dengan enam bank.

“Yang paling penting mekanisme pembayaran baru akan kita bahas bersama enam bank. Semua harus melalui mekanisme lelang,” tegas Andri Yansyah.