Kapolres Bogor Sebut Keluarga Sempat Tolak Autopsi Jasad Korban Duel Pelajar
Pihak keluarga ARS sempat menolak keputusan polisi melakukan outopsi terhadap jasad korban duel itu.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, CIBINONG - Pihak keluarga ARS sempat menolak keputusan polisi melakukan outopsi terhadap jasad korban duel itu.
ARS (16) merupakan pelajar SMP di Rumpin yang tewas setelah berduel.
"Meskipun sempat ada pernyataan penolakan dari pihak keluarga korban untuk diproses hukum, kami tetap lakukan outopsi kerena itu hak si mayat agar kasusnya terungkap," kata Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky, Selasa (28/11/2017).
Baca: Siap Jalani Persidangan, Jonru Merasa Dizalimi
Baca: Ini 4 Fakta Seputar Gunung Agung, Pernah Meletus Besar
Menurutnya, penolakan proses hukum oleh pihak keluarga lantaran korban dan pelaku masih memiliki hubungan saudara.
"Ini hak korban yang sudah menjadi mayat, meskipun keluarganya menolak bisa jadi korban sendiri ingin kasusnya diusut tuntas," terangnya.
Saat ini, kata dia, jasad korban sudah dilakukan outopsi untuk mengetahui penyabab kematiannya.
"Kami juga sudah periksa sepuluh orang saksi yakni teman-teman mereka yang saat kejadian berada di lokasi," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, polisi sudah berhasil mengamankan salah seorang pelaku duel pelajar SMP yakni SN (16).
Sementara itu, dua orang pelaku lainnya yakni CA (16) dan DS (16) saat ini masih buron. (Damanhuri)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews Bogor dengan judul: Keluarga Sempat Menolak Autopsi Pelajar SMP yang Tewas Saat Duel, Kapolres Bogor: Itu Hak Si Mayat