TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki libur natal dan tahun baru sejumlah stasiun dan terminal mulai dipadati penumpang. 

PT KAI sendiri memperkirakan sebanyak 600.000 lebih penumpang akan mengunakan jasa angkutan kereta untuk mudik natal dan tahun baru.

Bahkan puncak keberangkatan sendiri akan terjadi pada 28-30 Desember 2017 mendatang. Namun PT KAI menetapkan masa angkutan natal dan tahun baru terhitung sejak tanggal 22 Desember-7 Januari 2018.

Salah satu penumpang menuturkan, memilih mudik lebih awal karena ketika libur natal dan tahun baru tidak sepanjang pada saat libur lebaran. Untuk itu ia memilik lebih awal untuk melakukan mudik.

"Kalo untuk pesen tiket saya sudah satu bulan sebelumnya memang rencana mau mudik pas natal, jadi saya ambil cuti dua hari, kan lumayan tuh jadinya," kata Lesti (27) salah satu penumpang saat ditemui di Stasiun Senen, Jakarta, Jumat (22/12/2017).

Lesti mengatakan bahwa libur natal dan tahun baru memang tidak terlalu padat, namun karena sistem pembelian tiket sudah dapat diakses melalui online banyak orang yang membeli tiket via online.

Baca: Emil Dardak Maju Pilgub Jatim, Arumi Bachsin Siapkan Ini

Sementara itu Kepala Stasiun Senen Dedi Kristanto mengatakan bahwa hingga Jumat sore lonjakan yang terjadi belum signifikan. Bahkan dibandingkan pada hari biasa lonjakan baru terjadi sekitar 40 persen.

"Lonjakan masih biasa kalo libur natal dan tahun baru. Hari ini kurang lebih kita memberangkatkan 24.000 penumpang, kalo hari biasa sekitar 17.000," kata Dedi.

Sebagai antisipasi lonjakan penumpang, Stasiun Pasar Senen menyiapkan empat kereta api tambahan dengan tujuan Madiun, Malang, Surabaya, dan Kutoarjo. Kereta tambahan akan melengkapi 25 kereta api reguler yang beroperasi tiap hari.

"Tiket untuk keberangkatan hingga 30 Desember 2017 memang sudah habis, karena penumpang sudah dapat membeli tiket H-90 melalui online, namun akan kembali normal per 1 Januari 2018," katanya.