TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamanan terhadap Gereja Katedral Jakarta, Sawah Besar, Jakarta Pusat, yang akan mejadi salah satu tempat menjalani ibadah Natal tahun 2017 diperketatpada Minggu siang atau menjelang misa malam Natal.

Pengamanan sudah diperketat sejak misa pertama Nata l2017 yang dilaksanakan Minggu sore pukul 17.00 WIB.

Selain terdapat pos pelayanan Natal dan Tahun Baru, di samping pintu masuk Masjid Istiqlal, yang terletak di seberang Gereja Katedral Jakarta, tampak bersiaga dua mobil Gegana Polri dan satu unit kendaraan taktis (rantis) panser Barracuda. Juga telah berdiri satu tenda peleton.

Beberapa aparat dan petugas pengamanan gereja tampak berjaga dan menyisir ulang seluruh sisi dalam dan luar gereja untuk memastikan malam Natal dan perayaan Natal 2017 berjalan aman dan lancar.

Tenda-tenda besar berwarna putih berpadu warna biru juga tampak berjajar sejak pintu masuk salah satu gereja tertua di Jakarta itu. Tenda itu difungsikan sebagai temoat tambahan bagi umat Katolik yang ingin mengikuti misa Natal. Ribuan bangku berjajar rapi di bawah tenda yang berdiri halaman gereja itu.

Baca: Pesta Miras di Bekasi Berujung Tewasnya Satu Pemuda

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sawah Besar Komisaris Polisi Eka Bassith mengatakan, hingga H-1 situasi masih aman. Sebanyak 106 personel diturunkan untuk mengamankan perayaan Natal tersebut.

"Untuk pengamanan dilaksanakan sesuai dengan SOP dan protap yang dijalankan dengan jumlah personel 106 personel. Ada bantuan dari TNI, Pemda, Satpol PP, satu unit jibom (penjinak bom) untuk sterilisasi dan satu pleton pasukan antianarkis," ujarnya.

"Katedral ini kan seperti ikon ya. Jadi penjagaannya memang cukup ketat. Pihak Katedral juga menyiapkan tenaga pengamanan sebanyak 110 orang kalau tidak salah."

Aparat keamanan tampak mulai melakukan sterilisasi di Katedralpada Minggu (24/12) pukul 12.00 WIB.

Pengamanan serupa juga dilakukan di Gereja Immanuel di Jalan Medan Merdeka Timur yang letaknya relatif dekat dari Katedraldan Gereja Theresia di Jalan Theresia Jakarta Pusat.

Sebelumnya Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan ada beberapa gereja yang mendapat pengawasan intensif. Ia menambahkan, "Ada potensi kerawanan yang mungkin terjadi," ungkapnya.

Penulis: Rangga Baskoro