Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

"Setiap Hari Kami Tempur dengan PKL Tanah Abang, Dicibir sampai Diludahi"

Menurut Mangara, banyaknya pengunjung di Tanah Abang membuat PKL berlomba-lomba mengeruk keuntungan di sana.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in
Alex Suban/Alex Suban
Pedagang Kaki Lima (PKL) merapikan dagangannya karena sesaat lagi Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, akan dibuka kembali kedua arahnya, Kamis (28/12/2017) sore. Para PKL ini diijinkan berjualan di badan Jalan Jatibaru, pada pukul 08.00-18.00 WIB. (Warta Kota/Alex Suban) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengaku tak bisa berbuat banyak terhadap para pedagang kaki lima yang berjualan di kawasan Tanah Abang menjelang Idul Fitri.

Menurut Mangara, banyaknya pengunjung di Tanah Abang membuat PKL berlomba-lomba mengeruk keuntungan di sana.

"Kami dari jajaran Pemprov DKI dan Pemkot Jakarta Pusat setiap hari tempur di sana dengan PKL. Diludahi iya, dicibir iya, bahkan dilempar pun iya. Ketika H-2 Lebaran kami angkat tangan, tak mampu berbuat banyak," kata Mangara saat menghadiri diskusi di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2018).

Tanah Abang, lanjutnya, menjadi magnet warga dan PKL. Ia mengatakan, PKL sudah kebal dengan penertiban yang dilakukan Satpol PP dan Dinas Perhubungan.

"Hanya satu pilihan kami, mengusir mereka, sehingga yang paling ditakuti PKL adalah Satpol PP dan Dishub," ucapnya.

Baca: Polisi: Silakan Tata PKL Tapi Jangan Ubah Fungsi Jalan Jadi Lapak PKL, Jangan Melanggar Hukum

Namun, upaya penertiban yang dilakukan dirasa belum membuat jera para PKL. Masih banyak PKL yang nekat berjualan di kawasan Tanah Abang, terutama di trotoar.

Berita Rekomendasi

Akhirnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan membebaskan PKL berdagang di Jalan Jatibaru. Jalan tersebut ditutup setiap hari, mulai pukul 08.00-18.00. Satu jalur jalan digunakan PKL, sedangkan satu jalur lainnya digunakan transjakarta. PKL disediakan tenda yang bisa didapatkan gratis.

PT Transjakarta menyediakan shuttle bus untuk mengangkut penumpang berkeliling kawasan Tanah Abang. Selain itu, pihaknya menginginkan adanya pembatasan jumlah kendaraan yang masuk ke kawasan Tanah Abang.

"Yang kami minta adalah mengurangi jumlah kendaraan yang melintas di Tanah Abang, karena alternatif apa pun yang kami buat hampir pasti gagal," kata Mangara.

Penulis: Iwan Supriyatna
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Setiap Hari Kami Tempur dengan PKL Tanah Abang, Dicibir sampai Diludahi..."

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas