TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Pedagang minuman keras (miras) di kawasan Puncak mengganti modus penjualan setelah rutin dirazia polisi.

Kapolsek Cisarua, Kompol Sujito, mengatakan bahwa karena upaya gelar operasi yang sering dilakukan pihaknya kini para penjual nakal tersebut beroperasi secara tertutup.

"Selama menjelang natal dan tahun baru juga kita lakukan upaya operasi, ya alhamdulillah sekarang hampir ya, mereka juga istilahnya menjual pun tidak secara terbuka, tertutup," ujar Sujito kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (9/1/2018).

Baca: Hari ke-3, Sebanyak 10.951 Netizen Tandatangani Petisi Minta Ahok Batalkan Gugatan Cerai

Ia menjelaskan bahwa para penjual ini kini menjual miras hanya pada orang yang mereka kenal dan tidak sembarangan.

Selain itu para penjual miras di kawasan Puncak kini tidak langsung membawa miras yang akan dijual, tapi menyembunyikannya terlebih dahulu di suatu tempat.

"Barangnya sendiri kan tidak disimpan disitu kalo sekarang saya lihat, ada yang beli, beberapa saat dia keluar, baru barang itu datang, tapi kita tetep berupaya mencari di mana dia menyimpan barang itu," terangnya.

Baca: Sederet Fakta Tewasnya Bayi Ditangan Ayahnya di Surabaya, Kronologi Hingga Tabiat Pelaku

Para penjual miras yang tertangkap basah menurutnya akan dimintai keterangan serta dibuatkan surat pernyataan agar pelaku tidak lagi menjual miras.

Sujito berharap bahwa warga Puncak Cisarua tidak lagi mengkonsumi miras karena tidak baik untuk kesehatan.

"Saya berharap kepada masyarakat Cisarua tidak mengkonsumsi minum-minuman keras, karena dampak itu sendiri jelas terhadap fisik kita efeknya juga jelek, yang jelas menjadi penyakit, bukan menjadi sehat, banyak madaratnya dibanding manfaatnya," ungkapnya. (Naufal FauzyI)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews Bogor dengan judul: Rutin Dirazia, Begini Modus Baru Penjual Miras Di Kawasan Puncak