TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guyuran hujan menyelimuti tim evakuasi dalam bekerja menyelamatkan korban ‎dari runtuhnya selasar atau lantai gantung di tower II gedung Bursa Efek Indonesia.

Tim evakusi yang datang setengah jam setelah terjadinya ambruknya selasar tower II sekitar pukul 11.50 WIB, awalnya cuaca tidak hujan tetapi sedikit mendung.

Selang beberapa lama melakukan evakuasi, hujan mengguyur kawasan SCBD dan tindakan evakuasi dilakukan secara cepat.

Beberapa ambulan, silih berganti datang untuk membawa korban ke rumah sakit Siloam, Sudirman dan rumahs sakit terdekat lainnya, dimana mayoritas korban mengalami patah tulang.

Hingga pukul 14.00 WIB, hujan masih terjadi di kawasan SCBD tempat kantor Bursa Efek Indonesia dan seluruh korban sudah dibawa ke rumah sakit.

Meskipun seluruh korban telah dibawa ke rumah sakit, tim evakuasi dan pihak kepolisian masih bersiaga di gedung BEI, tetapi seluruh karyawan yang berkantor di BEI belum diizinkan masuk gedung.

Baca: Polisi: Ambruknya Gedung BEI Bukan Karena Serangan Bom

Seperti diketahui, selain kantor pusat BEI di gedung tersebut pun terdapat beberapa perusahaan yang menjadi tenant seperti BCA, Strarbucks, CIMB Niaga, EY, Eximbank dan masih banyak lagi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono ‎mengatakan, pihak kepolisian masih melakukan pendataan, tetapi jumlah korbannya diperkirakan tidak mencapai puluhan orang.

"jumlah korban 15 orang lebih, data pastinya masih dihitung," ujar Argo di gedung BEI.

Menurut Argo, kejadian ambruknya selasar atas tower II terjadi menjelang makan siang dan korbannya merupakan karyawan dan ada beberapa dari mahasiswa yang sedang berkunjung ke BEI‎.

"Korban ada yang dibawa ke rumah sakit Siloam dan rumah sakit lain, kita sedang data," ucap Argo.