Truk Sampah DKI Diserang Dua Pria di Bekasi
Truk sampah Pemprov DKI Jakarta kembali diserang di Jalan Raya Narogong, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Wartakota, Fitriyandi Al Fajri
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Truk sampah Pemprov DKI Jakarta kembali diserang di Jalan Raya Narogong, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Minggu (14/1) pukul 04.00.
Beruntung sopir truk, Pollo Sagala (39) tidak mengalami luka, namun kaca depan truk pecah akibat dilempar batu oleh pelaku.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan, sopir truk sudah melaporkan hal ini ke Mapolsek Bantargebang, Kota Bekasi untuk ditelusuri.
Dia berharap agar pelaku bisa segera ditangkap, karena kasus tersebut terus berulang sejak tahun 2017 lalu.
“Saya menyayangkan adanya kejadian pengrusakan aset truk sampah DKI, apalagi kasus ini terus berulang,” kata Isnawa Adji saat dihubungi pada Senin (15/1/2018).
Isnawa mengatakan, penyerangan truk sampah DKI terjadi saat Pollo sedang membawa muatan sampah dari Kecamatan Grogolpetamburan, Jakart barat.
Saat melintasi Jalan Raya Narogong Km 11, tiba-tiba truk diserang oleh dua pria yang datang dari arah berlawanan.
Dua pria yang datang menggunakan satu unit sepeda motor itu, langsung melempar truk dengan sebuah benda hingga kaca depan truk pecah.
“Kerugian kaca truk sekitar Rp 5 jutaan,” ujar Isnawa.
Menurut dia, untungnya Pollo mampu mengendalikan kemudi meski saat itu kaca depan truk pecah dilempari batu.
Saat truk yang dibawanya diserang, Pollo langsung menepikan kendaraannya dan melapor ke pimpinan.
Sesuai instruksi pimpinan, Pollo menerukan laporan ini ini ke Mapolsek Bantargebang untuk ditelusuri.
“Dia (Pollo) memang tidak terluka, tapi yang kasus-kasus sebelumnya sopir saya terluka kena pecahan kaca,” jelasnya.
Isnawa meminta, kepada pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan pengawasan terhadap truk sampah DKI.
Apalagi kondusivitas lalu lintas truk sampah DKI sudah diatur dalam nota kerja sama antara DKI Jakarta dengan Kota Bekasi.
“Kami minta tolong agar tingkatkan pengawasan karena ini sudah sering terjadi,” katanya.
Menurut dia, kejadian ini bukan hanya merugikan DKI Jakarta, namun juga psikis para sopir.
Mereka menjadi was-was saat mengangkut sampah dari DKI menuju TPST Bantargebang.
“Sopir jadi ketakutan, karena ini sudah seperti teror saja,” imbuhnya.
Penyerangan terhadap truk sampah DKI sepanjang tahun 2017 melebihi 10 kasus.
Kasusnya bukan hanya terjadi di wilayah hukum Polsek Bantargebang, namun juga di Polsek Bekasi Timur. Aparat yang mendapat laporan itu langsung bergerak cepat.
Beberapa hari pasca kejadian, Polsek Bantargebang langsung mengamankan AR (16), KL (20) dan AF (20) sebagai penyerang truk sampah DKI.
Motif penyerangan adalah untuk mencari kesenangan, sekaligus supaya kelompok mereka disegani oleh pemuda lain.
“Saya minta agar razia di jalur yang menjadi lintasan truk sampah dirutinkan, karena mereka memiliki sistem baiat di kelompoknya,” katanya.
Kasubag Humas Polrestro Bekasi Kota Komisaris Erna Ruswing Andari, mengatakan kasus tersebut masih ditangani oleh penyidik Unit Reskrim Polsek Bantargebang.
Dia mengaku, telah mengantongi identitas pelaku. “Doakan, semoga pelaku bisa ditangkap,” kata Erna.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.