Kemenko Maritim Minta Penyebab Kebakaran Museum Bahari Diselidiki
Sampai saat ini penyebab kebakaran masih dalam penyidikan. Kerugian material belum bisa diketahui
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Adiatmaputra Fajar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Museum Bahari yang berlokasi di Penjaringan, Jakarta Utara terbakar pada hari Selasa (16/1). Kebakaran berhasil dikendalikan oleh 16 mobil pemadam kebakaran.
Sampai saat ini penyebab kebakaran masih dalam penyidikan. Kerugian material belum bisa diketahui.
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Arif Havas Oegroseno sangat menyesalkan terjadinya kebakaran.
Pasalnya pada 27 Februari 2017, Menko Maritim Luhut Pandjaitan meresmikan ruang pajang Perang Laut Jawa bersama Duta Besar Inggris Moazzam Malik.
“Kami sangat menyesalkan kebakaran yang melanda Museum Bahari. Kami meminta penyelidikan dilakukan dengan menyeluruh, agar kita bisa ketahui penyebabnya," ujar Havas, Selasa (16/1/2018).
Eksibisi yang diiniasi Deputi Kedaulatan Maritim turut terdampak kebakaran.
Baca: Kebakaran di Museum Bahari Dipicu Percikan Api Lampu Neon
Ruang pajang berisi koleksi Perang Laut Jawa ini merupakan sumbangan dari negara-negara sahabat melalui perwakilan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Kedutaan Besar Inggris, Kedutaan Besar Australia dan Kedutaan Besar Belanda.
"Setelah kita ketahui penyebabnya kita upayakan agar musibah seperti ini tidak terulang,” kata Havas .
Selain Ruang pajang koleksi Perang Laut Jawa, cukup banyak koleksi Museum Bahari yang rusak karena kebakaran.
Kepala Museum Bahari Sonni menjelaskan koleksi museum yang terdampak kebakaran lantai 1 berupa miniatur perahu tradisional.
Kemudian kata Sonni untuk Blok 2 Ruangan Pameran Perang Laut Jawa dimana koleksinya itu adalah benda-benda yang disumbangkan oleh kedutaan AS, Kedutaan Inggris, Kedutaan Australia dan Belanda .
"Baru satu tahun yang lalu, tepatnya 27 Februari diresmikan oleh Menko Maritim Pak Luhut ,” kata Sonni.