Ini Kronologi Robohnya Konstruksi LRT Menurut Dirut Jakpro
Direktur Utama Jakarta Propertindo (JakPro), Satya Heragandhi mengatakan, insiden robohnya konstruksi bangunan kereta ringan (LRT) di Utan Kayu, Jakar
Penulis: Mohamad Yoenus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Jakarta Propertindo (JakPro), Satya Heragandhi mengatakan, insiden robohnya konstruksi bangunan kereta ringan (LRT) di Utan Kayu, Jakarta Timur, Senin (22/1/2018) dini hari, berawal saat petugas melakukan pemasangan antar-span box P28 ke P29.
Span box tersebut merupakan satu dari dua span box terakhir yang sedang dikerjakan.
Span box tersebut telah diangkat sejak pekan lalu dan persiapan pemasangan telah dilakukan sejak Minggu sekitar pukul 06.00 WIB.
Baca: Sampai Dijuluki Neraka Dunia, Begini Potret Kengerian Penjara Phu Quoc Vietnam
"Pemasangannya sudah diperiksa dan betonnya sudah siap untuk dilakukan proses berikutnya," ujar Satya di Jakarta, Senin pagi.
Pada Minggu malam, sekitar pukul 21.00 WIB, petugas melakukan stressing.
Satya, menjelaskan stressing adalah penarikan kabel baja (termasuk kabel tendon) untuk menyatukan box girder menjadi kesatuan span girder.
Pada pukul 24.00 WIB, stressing selesai dilakukan dan konstruksi diyakini telah dipasang dengan baik.
Namun, 10 menit kemudian, petugas mendengar suara retakan.
Baca: Yasonna Laoly Beberkan Ekspresi Kakanwil Menkumham Saat Penerimaan CPNS Secara Transparan
Sejumlah petugas kemudian memeriksa kondisi span box yang telah terpasang tersebut. Namun, tiba-tiba span tersebut roboh
"Tapi 10 menit kemudian ada suara 'krek', langsung karyawan yang bertugas memeriksa. Pada saat diperiksa terjadi robohnya span box girder," ujar Satya.
Akibat kejadian itu, lima orang terluka karena terkena reruntuhan span box.
Satya mengatakan, lima petugas yang terluka itu segera dibawa ke rumah sakit.
Para petugas kemudian menghubungi petugas kepolisian.
Sejumlah petugas yang datang kemudian memasang garis polisi.
Satya mengatakan, dari penyisiran yang dilakukan, diyakini tak ada korban lain yang tertimbun reruntuhan span box.
Baca: Misi Liverpool Curi Poin Penuh dari Tim Zona Merah
"Tapi tadi pagi kemacetannya jadi kemana-mana, jadi kami minta untuk bisa dibuka karena jalan ini secara sistem aman. Jadi penanganan di sekitar area tidak ada potensi bahaya terhadap masyarakat yang lalu lalang dan semua terpusat di area aman yang kami miliki," ujar Satya. (*)
Berita ini telah tayang di Kompas.com berjudul: Kronologi Robohnya Konstruksi LRT Menurut Dirut Jakpro